SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Kebocoran gas CO2 atau Karbon dioksida PT Gas Indo Andalan Sukses di Jalan Gatot Subroto, Cimone, Kota Tangerang menggegerkan warga dan pengguna jalan. Akibat dari kebocoran tersebut jalan Gatot Subroto menjadi macet. Sebab, kebocorannya hingga menutup pandangan mata, sebab asap itu sangat tebal.
Peneliti Pusat Riset Metalurgi dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Yudi Nugraha Thaha mengatakan CO2 ada banyak di lingkungan. Kata dia, ada ambang batas minimum yang aman dihirup manusia. “Kalau di udara terbuka itu konsentrasi umum yang ada itu sekitar 300-400 PPM (Part Per Milion) tapi kalau di metropolitan atau di tempat yang ramai itu sekitar 600-900 PPM, itu konsentrasi yang umum ditemukan,” ujarnya kepada SatelitNews.Id, Rabu, (06/07/2022).
Sebagai informasi gas CO2 yang bocor tersebut merupakan bahan baku untuk produksi Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Itu kata Yudi, biasanya kandungannya tinggi. “APAR CO2-nya yang jelas tinggi, jumlah PPMnya saya enggak begitu hapal di APAR berapa persen. Tapi sebagai perbandingan kalau di dry ice udara terbuka sekitar 11.000-13.000 PPM, kalau ruangan tertutup 20.000-30.000 PPM,” jelasnya.
Kata Yudi, CO2 akan bahaya terhirup oleh manusia bila PPM-nya 40 ribu. Kemudian, jangka waktu terhirup. “Kalau di atas 40.000 PPM itu lumayan ngefek ke tubuh, kalau di bawah itu sih tergantung dosisnya,” katanya. “Kalau di atas 40.000 PPM, yang terasa pertama itu tekanan darahnya naik, tekanan jantungnya naik, sakit kepala, gangguan pernafasan lah kurang lebih gitu,” tambahnya.
Yudi memprediksi kandungan PPM CO2 yang bocor di Jalan Gatot Subroto itu tinggi. Hal tersebut terlihat dari ketebalan asapnya yang membuat jarak pandang minim. Kendati, Yudi tak mengetahui pasti besarnya, sebab harus melalui pemeriksaan dahulu. “Kalau makin tebal makin tinggi PPM-nya , jumlahnya saya belum tahu, karena enggak ada ukurannya. Ini (kebocoran CO2 di Jalan Gatot Subroto) lumayan tebal,” tuturnya.
Menurut Yudi, seharusnya jalan itu jangan dilewati dahulu untuk keamanan. “Sebaiknya kalau begini ya jangan lewat dulu , dari segi safety jangan lewat dulu. Jarak pandang juga juga enggak kelihatan. Perlu diliat juga nih jumlah PPM-nya. Kalau di atas dry ice concern mungkin efek juga kalau lama hirupnya,” jelas Yudi.
Kapolsek Karawaci Kompol Hasoloan Situmorang peristiwa itu terjadi pada Rabu, 6 Juli, pukul 07.00 WIB. Penyebabnya, berawal dari karyawan perusahaan tersebut berinsial JF yang salah membuka keran tabung. Alhasil, mengeluarkan asap dari tabung itu hingga ke area Jalan Gatot Subroto.
Dia juga mengklaim gas itu tidak berbahaya kalau terhirup manusia. “Enggak (masalah), kan langsung ilang dia. Tapi memang lebih berat dari udara. Untuk APAR itu loh. Enggak terlalu banyak. Jadi kaya biang es gitu loh,” imbuhnya. Sebab, peristiwa itu tak berlangsung lama. Hanya sekitar 10 menit saja. Kata Hasoloan, CO2 yang bocor tersebut langsung menguap. “Engga-engga lama, kalau itung waktunya, engga ini. Saya udah cek lokasi. Sekarang sudah enggak ada. Paling 10 menitan,” tuturnya. (irfan)