SATELITNEWS.ID, SERANG – Sejumlah peternak di Kabupaten Serang merasa resah dengan adanya isu penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sehingga saat ini belum dapat menyetok hewan ternak untuk menghadapi hari raya idul adha.
Salah satu peternak dari rumah domba, Rahmat Hidayat mengatakan, para peternak sekarang ini sudah menerima imbauan atau edaran melalui grup whatsapp dari dinas terkait mengenai penyebaran PMK. Untuk mengantisipasi penyeberan PMK tersebut, para peternak pun terus memantau perkembangannya.
“Sampai saat ini memang teman teman peternak ikut aturan yang disampaikan oleh dinas terkait, kita sudah menerima edarannya,” kata Rahmat Hidayat, Kamis (12/5).
Diakui Rahmat pihaknya merasa resah dengan adanya penyebaran PMK. Karena jika tidak ada isu yang bekerkembang itu, para peternak biasanya sudah mulai menyetok hewan ternak.
“Jadi untuk menjaga penyebaran, untuk dapat diantisipasi kita agak membutuhkan waktu untuk menyetok, seperti tahun tahun sebelumnya,” katanya.
Rahmat mengungkapkan bahwa hewan ternak yang ada di wilayahnya hingga saat ini masih di datangkan dari luar daerah seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan Lampung.
Namun demikuan, Rahmat mengaku belum menerima laporan dari para peternak yang hewannya terindikasi terpapar PMK.”Teman teman peternak belum ada konfirmasi soal itu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana sebelumnya mengimbau kepada seluruh peternak untuk mewaspadai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Hewan yang mudah tertular oleh penyakit tersebut antara lain sapi, kerbau, kambing dan domba.
Kata Zaldi, PMK adalah penyakit inveksi yang bersipat akut dan sangat menular pada hewan yang berkuku genap atau belah. “Gejala PMK demam tinggi mencapai 39 – 41, penurunan nafsu makan, lemah, dan hewan lebih sering berbaring, air liur berlebihan serta berbusa, terdapat luka lepuh di lidah, area hidung dan sekitar rongga mulut, lepuh kulit sekitar teracak yang mengakibatkan kepincangan akut dan lepuh diarea puting sehingga menurunkan produksi susu,” kata.
Zaldi menuturkan, bahwa virus PMK terbawa oleh perpindahan lalu lintas ternak. Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran.
“Tapi info soal PMK ini sudah disebar ke seluruh poktan dan petugas lapangan. Kalau PMK tidak menular kepada manusia seperti halnya anthrax atau madcow, tapi secara sosial ekonomi memberikan dampak,” ujarnya.(sidik)