SATELITNEWS.ID, PAMULANG —Kota Tangerang Selatan menempati urutan teratas jumlah penambahan konfirmasi positif Covid-19 di Banten.
Kementeriam Kesehatan RI mencatat penambahan konfirmasi Covid-19 di Tangsel 661,25 kasus per 100 ribu penduduk per minggu pada Sabtu, 19 Februari
- Angka ini selisih 152,6 kasus dibandingkan catatan kasus di wilayah lain yang berada di urutan kedua.
Angka penularan Covid-19 di kota Tangerang Selatan menjadi tinggi dibandingkan kondisi pekan lalu karena dilaporkan sempat tidak ada pencatatan kasus per 100 ribu penduduk per minggu.
Berikutnya di posisi kedua adalah kota Tangerang. Kota ini mencatatkan angka konfirmasi mingguan 508,63 kasus per 100 ribu penduduk. Jumlah terkonfirmasi Covid-19 pekan ini terlihat lebih tinggi dibandingkan pekan lalu yang tidak dilaporkan adanya pencatatan kasus.
Masih di urutan lima besar selain dua wilayah di atas adalah Kota Cilegon, Kota Serang dan Tangerang. Masing-masing mencatatkan jumlah konfirmasi mingguan sebanyak 370,94 kasus, 249,29 kasus dan 191,37 kasus.
Selain itu, terdapat dua kabupaten/kota di Indonesia yang menurut perkembangan terkini tidak dilaporkan adanya kasus konfirmasi Covid-19 per 100 ribu penduduk per minggu.
Presentasi Vaksinasi Lansia Rendah Gara-gara Komorbid
Masih terkait penanganan Covid-19, Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meninjau kegiatan vaksinasi di Kampung Dhuha Ar-Raudhah, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel, Senin (21/2/2022).
Benyamin mengungkapkan, kegiatan vaksinasi ini ditargetkan sebanyak 150 orang terdiri dari Lansia dan dewasa serta anak-anak.
“Diutamakan untuk Lansia, karena vaksinasi persentasenya masih di bawah yang lain, penyebabnya Lansia ini banyak yang memiliki komorbid, sehingga banyak yang belum bisa divaksin,” ungkapnya.
Diketahui bahwa Lansia yang sudah vaksinasi ada sekitar 72 persen dosis pertama, serta 63 persen untuk dosis kedua dibandingkan dengan yang lain persentasinya lebih tinggi.
Dengan demikian, harapan kepada Lansia yang memiliki riwayat komorbid serta tidak dapat menerima vaksin untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Saya sih berharap bahwa lansia yang karena komorbid tidak bisa divaksin, itu tetap patuhi protokol kesehatan,” ujar Benyamin.
Selain itu, warga mengaku bahwa program tersebut memudahkan bagi warga untuk dapat menerima vaksinasi dosis kedua maupun booster. (jarkasih)