SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Hujan deras seharian yang mengguyur wilayah Kabupaten Pandeglang, mengakibatkan 364 rumah warga di Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, terendam banjir, Kamis (20/1/2022).
Bahkan, banjir yang diduga diakibatkan luapan air dari sungai yang tersendat bangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) yang dibangun oleh BUMN, selain merendam ratusan rumah di lima Kampung yakni, Kampung Babakan Tengah, Karet, Reunghas, Sukamaju dan Lebak Buah, telah merendam Jalan Raya Citeureup-Cibaliung.
Warga sekitar, Uup Hermawan mengungkapkan, banjir yang melanda Kampungnya itu terjadi sejak pukul 03.00 WIB. Hingga saat ini kata dia, banjir masih terjadi dengan kedalaman sepinggang orang dewasa.
“Air naik ke perkampungan warga, sekitar pukul 03.00 WIB. Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa,” kata Uup, Kamis (20/1/2022).
Katanya, banjir terparah terjadi di Kampung Reunghas dan Karet. Hal itu, karena dekat dengan sungai yang meluap dan aliran air tersendat oleh bangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet), yang dibangun oleh BUMN.
“Sebelum ada Sutet memang suka banjir, tapi setelah ada Sutet banjirnya semakin parah. Apalagi rumahnya yang dekat Sutet, pasti terendam. Karena, aliran air-nya tidak jalan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Citeureup, Oman Suherman mengatakan, hasil pendataan yang dilakukannya, secara rinci bahwa rumah yang terendam oleh banjir sementara ada 364 unit.
“Rinciannya, di Kampung Reunghas sebanyak 120 unit, Kampung Karet ada 87 unit, di Kampung Babakan Tengah ada 45 unit, Kampung Sukamaju ada 89 dan di Kampung Lebak Buah ada 23 unit. Jadi total yang terendam, sementara sebanyak 364 unit. Nanti akan kami laporkan ke dinas terkait,” ungkap Oman.
Untuk diketahui, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, masih fokus tanggap darurat bencana gempa mag 6,6, yang hingga kini belum usai. Ribuan rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa, baru mau diverifikasi oleh tim terkait.
Didapat informasi, rendaman banjir meluas ke beberapa kecamatan lain, seperti ke Kecamatan Sobang dan Cimanggu. Diduga, akibat luapan sungai di wilayah setempat. (nipal)