SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Genangan yang melanda Kampung Rawa Bamban, Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang kerap kali terjadi. Hal itu disebabkan oleh kontur tanah di lokasi tersebut paling rendah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Lurah Jurumudi Baru, Chaerudin. Hujan yang mengguyur semalaman, Senin, (17/01/2022) menyebabkan genangan air hampir di semua wilayah kampung tersebut pada Selasa, (18/1/2022). “Karena memang dari segi kontur Rawa Bamban dan Bulak Koneng adalah dataran yang paling rendah di Jurumudi Baru,” ujarnya kepada SatelitNews.Id.
Selain itu, daerah resapan air di wilayah tersebut terjadi sedimentasi. Sehingga, ketika hujan deras air tidak teraliri secara maksimal. “Jadi memang aliran air larinya ke Duta Garden, dari RW 06 ,9, 7, 5. Duta Garden itu dibuangnya ke Kali Kongpit. Itu Kali Kongpitnya tadi udah lebih tinggi posisinya,” kata Chaerudin.
Dia mengatakan, pihaknya pun telah melakukan upaya mulai dari membuka pintu air, menghidupkan pompa hingga membersihkan sampah yang menyumbat aliran. Dirinya juga sudah melaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang untuk melakukan normalisasi daerah resapan air itu.
“Sudah informasikn bahkan di 2019 (normalisasi) sebelum Covid-19 akan di lakukan. Itu sudah kita laporkan. Kemarin juga di 2021 PUPR cuma belum maksimal karena keburu hujan,” katanya. Pihaknya pun gerak cepat ketika genangan air melanda wilayah tersebut. Selain mitigasi, Chaerudin juga sudah menyiapkan kebutuhan masyarakat saat rumahnya tergenang. Yakni menyiapkan makanan siap saji, kebutuhan kesehatan, hingga makanan siap saji.
“Kita mendata jumlah warga terdampak ada di beberapa titik. Kalau saya lihat memang hampir tergenang semua di 9 RW. Kita siapkan nasi bungkus untuk mereka, katanya. “Koordinasi dengan tiga pilar, terutama pengungsian. Khawatir ada curah hujan tinggi lagi. Ada tiga lokasi di masjid Asuhada, masjid Al-Muhajirin dan masjid Al Anshor,” tambahnya.
Sejauh ini genangan yang melanda masih dapat dikendalikan. Warga yang rumahnya tergenang pun belum mengungsikan diri. “Sementara belum (mengungsi), kalau pun ngungsi paling ke rumah saudaranya. Mudah-mudahan jangan sampai parah,” pungkasnya. (made)