SATELITNEWS.ID, KAB TANGERANG—Tak terasa sudah 14 tahun Hasanudin dipercaya sebagai kepala desa (kades) di Kosambi Timur, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Selama itu pula ia terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi warga desa yang dipimpinnya.
Dalam programnya, Hasanudin lebih memprioritaskan pembangunan perumahan layak huni bagi warganya, memberikan insentif guru mengaji dan memberangkatkan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekkah. Setahun dua orang ustaz atau guru mengaji di wilayahnya diberangkatkan.
Hal tersebut dilakukan selama 8 tahun terakhir hingga saat ini. Dia mengaku membangun masyarakat di Desa Kosambi Timur lebih ditekankannya pada pendidikan agama guna membentengi warga secara iman dari bahaya narkoba dan gesekan di masyarakat.
“Menjadi pemimpin di desa memiliki keragaman permasalahan, adanya pro dan kontra adalah seni dan inilah yang dijadikan motivasi saya,” ucap Hasanudin di kantornya Jum’at (14/01/2022).
Hasanudin mengatakan, kepercayaan masyarakat menjadi amanah yang harus dimanfaatkan selama 14 tahun (2007 hingga 2022, red). Karena untuk membangun desa diperlukan kepercayaan dari seluruh lapisan masyarakat. “Setiap bulan kami memberikan insentif ke 65 guru ngaji, senilai Rp 150 ribu, untuk umrah gratis setiap tahun saya memberangkatkan dua orang jamaah,” katanya.
Hasanudin mengaku menjalankan programnya itu sudah selama 8 tahun. Namun khusus di dua tahun terakhir kemarin lantaran kondisi pandemi Covid-19 maka di 2022 ini dirinya masih memiliki tanggung jawab untuk memberangkatkan enam orang guru mengaji untuk ibadah umrah.
“Insya Allah, jika nanti izin umrah sudah dibuka kembali tahun 2022, saya harus memberangkatkan 6 orang jamaah, kebetulan keenam orang tersebut sudah membuat pasport semua,” ungkapnya.
Ditanya dari mana biaya program umrah, Insentif guru mengaji dan membangun rumah warga menjadi layak huni, Hasanudin menjelaskan, itu semua diberikannya dari kantong pribadinya dan dari gaji selama menjabat sebagai Kepala Desa Kosambi Timur.
“Gaji saya Rp 4 juta perbulan selama 12 bulan berarti 48 juta jadi uang itu yang saya pakai untuk memberangkatkan umrah gratis, dulu biaya umrah Rp 25 juta, sekarang ini jika biaya umrah per orang Rp 32 juta, nanti sisanya saya tambahkan lagi semua dari kantong pribadi saya,” ujar kades yang merupakan pengusaha itu.
Lanjutnya, memimpin masyarakat yang rata-rata sebagai kaum buruh di wilayahnya di dua tahun terakhir hingga saat ini, ia lebih berkonsentrasi pada penanganan Covid-19. “Alhamdulillah, warga kami hampir 98 persen sudah ter-vaksin Covid-19, sisanya lebih pada lansia yang memiliki riwayat komorbid jadi tidak bisa divaksin,” ujarnya.
Kendati demikian, beberapa waktu terakhir kemarin, pihak Desa Kosambi Timur terus melakukan edukasi dan melakukan jemput bola, jika ada warga yang belum vaksin didatangi untuk divaksin. “Kami berikan edukasi bahwa vaksinasi adalah upaya menyehatkan dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri,” tutupnya. (made)