SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Pemuda Peduli Pandeglang (P4), dan Pergerakan Pemuda Peduli Keuangan Negara Indonesia (P3KNI), menerobos masuk ke kantor Inspektorat Pandeglang, Kamis (13/1/2022) sekitar pukul 12.30 WIB.
Hal itu dilakukan, saat berunjuk rasa menyikapi dugaan kasus pencatutan nama Bupati Pandeglang dan penyunatan dana Biaya Operasional Pendidikan (BOP) PAUD oleh oknum ASN berinisial M.
Selain berorasi, mahasiswa juga membentangkan poster kecaman bertuliskan, “Pecat oknum yang ingin memperkaya diri, tangkap Mr. M Pegawai Dinas Sampah, Inspektorat harus berani mengusut tuntas pencatutan Bupati, usut tuntas penyunatan BOP PAUD, jangan jadikan pendidikan sebagai manivestasi, save BOP dan PAUD tidak membutuhkan buku dan LKS.
Dalam aksinya, semula para mahahasiwa itu hanya diluar pintu gerbang kantor Inspektorat. Kesal aspirasinya tak ditanggapi, tiba-tiba mereka menerobos masuk ke halaman depan pintu Inspektorat.
Bahkan, perwakilan masa aksi masuk hingga ke pintu ruangan Inspektur Inspektorat. Untung saja, berhasil dihadang polisi berpakaian “preman” dan anggota Satpol PP Pandeglang.
Akhirnya, mahasiswa itu memilih duduk di depan pintu masuk kantor, hingga dapat ditenangkan dengan kemunculan Sekretaris Inspektorat, Raden Yunce Dewi.
Di situ, Yunce menjelaskan, apa saja yang sudah dilakukannya, menindaklanjuti dugaan kasus pemotongan BOP PAUD dengan mencatut nama Bupati Pandeglang.
Usai mendapat penjelasan, mahasiswa-pun membubarkan diri sambil mengancam bakal mengevaluasi kembali, dan unjuk rasa lagi ke Inspektorat.
Seorang orator, Arif Wahyudi mengatakan, Inspektorat harus segera menindak tegas dan menuntaskan kasus dugaan penyunatan anggaran BOP dan pencatutan nama Bupati Pandeglang, oleh oknum ASN berinisial Mr. M.
“Ini harus diberantas, hingga tuntas. Karena, menyangkut dunia pendidikan dan orang banyak,” teriak Arif, Kamis (13/1/2022).
Arif alias Ekek menyatakan, PAUD itu tak butuh buku. Tapi, lebih kepada Alat Permainan Edukatif (APE). Maka dari itu tegasnya, sangat salah besar jika para PAUD dipaksa membeli buku, oleh oknum ASN tersebut.
Ia juga, mendesak Aparat Penegak Hukum (APH), turut serta turun tangan mendalami kasus tersebut, hingga mengungkapnya sampai tuntas. “Kepolisian dan Kejaksaan Negeri Pandeglang, harus turut mengawal dan mendampingi penanganan kasus dugaan penyunatan dana BOP PAUD tersebut,” tandasnya.
Sementara, Sekretaris Inspektorat Pandeglang, Raden Yunce Dewi menegaskan, pihaknya tidak diam. Kini katanya, sedang berproses melakukan klarifikasi kepada para pihak terkait.
“Persoalan ini sedang kami tangani. Saat ini, pak Inspektur sedang tugas luar, makanya saya yang menemui adik-adik (mahasiswa,red). Saya minta, adik-adik bersabar menunggu hasilnya. Karena, pemeriksaannya tidak bisa diburu-buru, harus hati-hati. Ini juga menyangkut nasib orang,” imbuhnya. (nipal)