Aktivis Minta Dampak PLTSa Kota Tangerang Diperhitungkan
SATELITNEWS.ID,TANGERANG— Proses negosiasi kerja sama investasi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) antara Pemerintah Kota Tangerang dengan PT Oligo Infrastruktur Indonesia (PT OII) sudah memasuki babak finalisasi. Aktivis lingkungan hidup dari Bank Sampah Sungai Cisadane (Bank Sasuci), Ade Yunus meminta Pemkot Tangerang harus memperhitungkan dampak pembangunan PLTSa terhadap lingkungan dan sosial kemasyarakatan.
Ade Yunus mengaku mendukung proyek tersebut namun dia memberikan sejumlah catatan. Pertama, dirinya meminta pembahasan draf kerja sama dilakukan secara inklusif dan kolaboratif dengan meminta masukan dari stakeholder terkait. Hal ini demi menerapkan asas kecermatan dan kehati-hatian dini terhadap proyek PSEL yang tentu memiliki dampak dan risiko.
“Mengingat pelaksanaan PSEL bukan tentang hari ini dan esok, bukan sekedar tentang kebijakan pemerintah kota hari ini saja tapi tentang kebijakan Pemerintah Kota Tangerang untuk masa depan anak dan cucu kita yang nantinya apakah akan menjadi beban atau menjadi kemaslahatan dari kebijakan hari ini,” jelasnya.
Catatan kedua kata Ade, draf kerja sama PSEL baiknya secara eksplisit menuangkan dampak yang ditimbulkan baik secara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidup dari pelaksanaan PSEL tersebut menjadi tanggung jawab dari pemenang tender.
“Khusus aspek sosial ekonomi, bahwa seluruh lapangan pekerjaan pada sektor formal diprioritaskan kepada warga Kota Tangerang khususnya warga sekitar terdampak, harus tertuang secara eksplisit dalam MoU tersebut. Bukan hanya sekedar lips service,”ungkapnya.
Ketiga, Ade meminta Pemerintah Kota Tangerang perlu melihat secara langsung teknologi yang akan digunakan pada PSEL nanti. Sehingga tidak terkesan seperti beli kucing dalam karung.
“Karena tayangan visual kadang tak sebaik kenyataan makanya teknologi yang akan digunakan PSEL nanti, yang sudah berjalan dimana?, Yah kita harus lihat secara langsung fisik dan prosesnya,” pungkasnya. (irfan)