epaper satelit news epaper satelit news
Senin, 4, Juli 2022
26 °c
Tangerang
28 ° Sen
27 ° Sel
27 ° Rab
26 ° Kam
  • Rakyat Merdeka
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Satelit News
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Ragam
    • Sosok
    • Life Style
    • Wisata
    • Kuliner
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • ePaperHot
  • Indeks
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Ragam
    • Sosok
    • Life Style
    • Wisata
    • Kuliner
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • ePaperHot
  • Indeks
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Satelit News
Home Headline

Moderasi Beragama Budaya Luhur Tangerang

Oleh: H Muhidin A Kodir*

RedDeddy Maqsudi
Rabu, 1 Desember 2021 18:26 WIB
Rubrik Headline, Kolom
Moderasi Beragama Budaya Luhur Tangerang

MODERASI BERAGAMA: H Muhidin A Kodir, Ketua PAC GP Ansor Kabupaten Tangerang/Pengurus FKUB Kabupaten Tangerang. (DOK PRIBADI)

KAMPANYE moderasi beragama kembali digaungkan pemerintah seiring dengan ditetapkannya tahun 2019 sebagai tahun toleransi beragama.

Seberapa penting moderasi beragama, tentunya harus dipahami istilah moderasi agama terlebih dahulu, untuk menyamakan frekuensi pada alur makna yang dirumuskan pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia.

Bukan makna dan tafsir “moderasi beragama” dari yang lain, karena memaknai suatu istilah bukan dari sumbernya cenderung biasa, apalagi mengambil tafsir dari orang yang tidak sepaham, karena tidak dipungkiri masih banyak orang yang salah memahami makna moderasi beragama.

Kata “moderasi” memiliki korelasi dengan beberapa istilah. Dalam Bahasa Inggris kata “Moderasi” berasal dari kata moderation, yang berarti sikap sedang, sikap tidak berlebihan.

Dalam buku moderasi beragama yang diterbitkan Balai Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2019, dijelaskan bahwa moderat adalah sebuah kata sifat, turunan dari kata moderation, yang berarti tidak berlebih-lebihan atau berarti sedang.

BacaJuga:

Foto Bazar UMKM di Masjid Al Azhom Kota Tangerang

Ribut-ribut Pemilihan “Pejabat” RW, Ancam Demo hingga Mau Mengadu ke Wali Kota Tangerang

Pemilu 2024, PDI Perjuangan Optimistis jadi Pemenang, Golkar Targetkan Kursi Terbanyak di Legislatif

Refly Harun Nilai Presidential Threshold Kental Politik Transaksional

Ditanya Kemungkinan Maju Sebagai Cagub Banten 2024, Ini Jawaban Andika Hazrumy

Mendag Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemi Lewat Kerja Sama IUAE-CEPA

Dalam Bahasa Indonesia, kata ini kemudian diserap menjadi moderasi, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai pengurangan kekerasan, atau penghindaran keekstreman.

Dan, ketika kata moderasi disandingkan dengan kata beragama, menjadi moderasi beragama, istilah tersebut berarti merujuk pada sikap mengurangi kekerasan, atau menghindari keekstreman dalam praktik beragama.

Sedangkan dalam Bahasa Arab, moderasi dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuth (tengah tengah), i’tidal (adil), dan tawazun (berimbang).

Adapun lawan kata moderasi adalah berlebihan, atau tatharruf dalam Bahasa Arab, yang mengandung makna extreme, radical, dan excessive dalam Bahasa Inggris. Kata extreme juga bisa berarti “berbuat keterlaluan, pergi dari ujung ke ujung, berbalik memutar, mengambil tindakan/jalan yang sebaliknya”. Dalam KBBI, kata ekstrem didefinisikan sebagai “paling ujung, paling tinggi, dan paling keras”.

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa moderasi beragama memberi pelajaran untuk berfikir dan bertindak bijaksana, tidak fanatik atau terobsesi buta oleh satu pandangan keagamaan seseorang atau kelompok saja, tanpa mempertimbangkan pandangan keagamaan orang atau kelompok lainnya.

Moderasi harus dipahami sebagai komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan yang paripurna, di mana setiap warga masyarakat, apa pun suku, etnis, budaya, agama, dan pilihan politiknya harus mau saling mendengarkan satu sama lain, serta saling belajar melatih kemampuan mengelola emosi dan mengatasi perbedaan di antara mereka.

Moderasi beragama adalah suatu sikap dan ikhtiar untuk mengembangkan dan memperkuat suasana kehidupan sosial masyarakat, yang harmonis, rukun, toleran, dengan bernafaskan pada nilai-nilai religious, karena sejatinya setiap agama memiliki ajaran nilai-nilai kemanusian.

Gambaran di atas menunjukan bahwa moderasi beragama bukanlah hal baru atau agenda titipan apalagi dianggap isu rekayasa. Melainkan telah hidup dalam perjalanan panjang nenek moyang nusantara, yang sudah terbiasa hidup rukun dan dikenal toleran jauh sebelum Indonesia terbentuk.

Juga dikenal sebagai masyarakat heterogen yang guyub dan suka tolong menolong pada sesama yang terpleset di jalan tanpa harus bertanya agama dan etnisnya, hingga kini. Bukan hanya pada umat beragama pada umat yang tidak beragama, pun masyarakat Indonesia sudah toleran yang dibingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika.

Karenanya, diskursus dan kampanye moderasi agama selalu menjadi penting untuk mengurai akar sejarah dan budaya toleransi sebagai penguat tumbuh dan berkembang toleransi beragama pada setiap generasi.

 

Narasi Sejarah, Ideologi, dan Budaya

Sejarah moderasi beragama di Tangerang sesungguhnya telah lama  tumbuh dan berkembang seiring dengan tumbuh dan berkembang daerah ini sebagai pusat perniagaan laut dan sungai sebagai akses masuk pedagang dari berbagai daerah dengan ragam etnis dan agamanya.

Rujukan sejarah dan referensi akademik memiliki bukti kuat, bahwa Tangerang dan Banten masa lalu adalah garis perlintasan jalur perdagangan via sungai dan laut, yang menjadi wilayah kosmopolit, pusat perdagangan internasional yang melibatkan berbagai suku bangsa nusantara bahkan dunia.

Laporan tertulis serta studi akademik dari Bangsa Eropa, China, dan Arab, membuktikan hal ini. Bahwa di Banten dan sekitarnya termasuk Tangerang adalah wilayah lanskap multicultural, multiagama, begitu kuat, Karena para pengelana, pedagang, pelaut, pelayar, dan penjelajah yang datang tidak hanya singgah, melainkan juga banyak yang mukim, menetap cukup lama. Karena itulah, bahasa lokal di Tangerang ada Bejanda (Betawi, Jawa Sunda).

Kemudian Mereka berbaur, berasimilasi, kawin mawin, memiliki keturunan, dan bahkan membentuk komunitas atau kelompok. Misalnya pemukiman Tionghoa yang dikenal dengan pemukiman Cina Benteng dan terbaru muncul perkampungan Tehyan yang kental dengan adat istiadat Tionghoa di tengan penduduk dengan ragam agama dan etnis yang saling topang bahkan sering umat agama lain bersama-sama menyambut Perayaan Perahu Naga dan Perayaan Budaya Tionghoa lainnya dengan riang gembira.

Kerukunan masyarakat Tangerang lainya dapat dilihat pada bukti artefak (peninggalan budaya), yang mencerminkan adanya pembauran antara berbagai kelompok agama. Semisal berbagai Kelenteng yang telah hadir sejak lama di tengah pemukiman Muslim tetap eksis dengan aktivitasnya tanpa ada gangguan dari masyarakat. Dan jika dicermati lebih jauh, hampir di setiap kecamatan di wilayah Tangerang ada kuburan China. Itu pun tetap terjaga hingga hari ini.

Lebih menarik, akulturasi juga nyata terlihat sampai detik ini. Di bidang pergaulan sosial, interaksi antar individu terjadi penyerapan bahasa Tionghoa yang lazim dipakai masyarakat Tangerang, Seperti penyebutan pada mata uang Gohcap, Dji goh, Cepek, Ban Goh. Dan penyebutan pada kuliner, Bakcang. Bakpao, Tau Cho. Begitu pun dengan serapan bahasa Arab lekat dengan sebutan, Ana, Ente sudah menjadi bahasa sehari-hari. Termasuk pemberian nama anak pun bagi masyarakat Tangerang belum afdol rasanya jika tidak menggunakan nama Arab.

Sikap toleran tersebut tentu berdasarkan ajaran luhur nenek moyang kita.  Jika melacak sumber-sumber edukasi tertulis, terutama pada turats (naskah klasik), manuskrip, materi filologi (naskah kuno), atau berbagai dokumen tertulis maupun lisan, seperti Serat, Wawacan, Kidung, Babad, lebih banyak memperlihatkan ajaran-ajaran yang akomodatif, toleran, serta mengutamakan kerjasama.

Mercusuar ideologi toleran dan moderat juga bisa ditunjukkan pada karya-karya ulama klasik di Banten. Jika kita mempelajari karya-karya Syeikh Nawawi, Syeikh Abdul Karim, dan murid-murid beliau setelahnya, relatif jauh dari ekstrimisme dan radikalisme. Justru memperlihatkan sikap yang sholeh, husnul adab, akhlakul karimah, dan mendorong agar umat bermanfaat bagi sesama manusia.

Akhir kata, sejatinya kita sebagai generasi penerus yang menghormati warisan sejarah agung ini, memiliki tanggung jawab moral untuk memperkuat moderasi beragama sebagai kearifan lokal yang indah. (*)

 

*(Ketua PAC GP Ansor Kabupaten Tangerang/Pengurus FKUB Kabupaten Tangerang)

Tags: budayamoderasi beragamatangerangtoleransi
ShareTweetKirimShareSharePin

Berita Terkait

Top Banget! Satresnarkoba Polresta Tangerang Bongkar Sindikat Narkoba Internasional, Sita 43 Kg Sabu

Top Banget! Satresnarkoba Polresta Tangerang Bongkar Sindikat Narkoba Internasional, Sita 43 Kg Sabu

Jumat, 1 Juli 2022 12:15 WIB
Mahasiswa dan Aktivis di Tangerang Tolak RKUHP

Mahasiswa dan Aktivis di Tangerang Tolak RKUHP

Jumat, 1 Juli 2022 09:30 WIB
3.442 PPPK di Kabupaten Tangerang Belum Dapat SK

3.442 PPPK di Kabupaten Tangerang Belum Dapat SK

Jumat, 1 Juli 2022 08:48 WIB
Tiga Perampok Sadis di Teluknaga Ditangkap

Tiga Perampok Sadis di Teluknaga Ditangkap

Jumat, 1 Juli 2022 08:45 WIB
Perusahaan Holywings Digugat ke PN Tangerang

Perusahaan Holywings Digugat ke PN Tangerang

Jumat, 1 Juli 2022 08:15 WIB
Mantan Kades Bonisari Kini Jadi Buronan Nasional

Mantan Kades Bonisari Kini Jadi Buronan Nasional

Kamis, 30 Juni 2022 22:07 WIB
Foto Peluncuran Mobil dan Pembukaan BMW Training Center di BSD

Foto Peluncuran Mobil dan Pembukaan BMW Training Center di BSD

Kamis, 30 Juni 2022 20:01 WIB
Bursa Kerja Daring Kota Tangerang Edisi Juni 2022, Ini Perusahaan dan Posisi yang Ditawarkan

Bursa Kerja Daring Kota Tangerang Edisi Juni 2022, Ini Perusahaan dan Posisi yang Ditawarkan

Kamis, 30 Juni 2022 16:32 WIB
Kantor Desa Buaran Jati Disegel, Pelayanan Pindah ke Rumah Kades

Kantor Desa Buaran Jati Disegel, Pelayanan Pindah ke Rumah Kades

Kamis, 30 Juni 2022 09:36 WIB
Polres Lebak Tangkap Mantan Kades Tersangka Pencabulan Anak

Polres Lebak Tangkap Mantan Kades Tersangka Pencabulan Anak

Kamis, 30 Juni 2022 09:19 WIB

Diskusi tentang ini post

Terkini

PENGHARGAAN:  Kapolda Banten Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto memberikan piagam penghargaan kepada Satresnarkoba Polresta Tangerang yang diwakili oleh Kasatresnarkoba Kompol Gede Adi Sasmita. (ISTIMEWA)

Ungkap Sindikat Narkoba Internasional, Kapolda Banten Apresiasi Satresnarkoba Polresta Tangerang

Minggu, 3 Juli 2022 22:14 WIB
Jadi Predator Anak, Tukang Bubur di Cipondoh Masuk Bui

Jadi Predator Anak, Tukang Bubur di Cipondoh Masuk Bui

Minggu, 3 Juli 2022 19:11 WIB
LPA Lebak Minta Mantan Kades Pelaku Pencabulan Dihukum Berat

LPA Lebak Minta Mantan Kades Pelaku Pencabulan Dihukum Berat

Minggu, 3 Juli 2022 18:15 WIB
Pedagang cabai di Pasar. (ISTIMEWA)

Distan Kabupaten Serang Sebut Kebutuhan Cabai Capai 300 Ton per Tahun

Minggu, 3 Juli 2022 17:42 WIB
Emak-emak di Pandeglang, sedang memproduksi minyak keletik. (ISTIMEWA)

Harga Minyak Goreng Mahal, Emak-Emak di Pandeglang Lakukan Ini

Minggu, 3 Juli 2022 17:22 WIB

Populer

Lirik Lagu Full Senyum Sayang - Sasya Arkhisna

Lirik Lagu Full Senyum Sayang – Sasya Arkhisna

Senin, 16 Mei 2022 11:20 WIB
Kwarcab Kabupaten Tangerang Bakal Adopsi Konsep Kampung Pramuka

Kwarcab Kabupaten Tangerang Bakal Adopsi Konsep Kampung Pramuka

Minggu, 3 Juli 2022 13:28 WIB
Kejati Banten Sita Rumah Mewah di Kelurahan Kreo

Kejati Banten Sita Rumah Mewah di Kelurahan Kreo

Rabu, 15 Juni 2022 10:45 WIB
Lirik Lagu Hanya Satu Persinggahan - Iklim (Cover Indah Yastami)

Lirik Lagu Hanya Satu Persinggahan – Iklim (Cover Indah Yastami)

Rabu, 27 April 2022 16:31 WIB
Lirik Lagu Tiara - Raffa Affar

Lirik Lagu Tiara – Raffa Affar

Minggu, 8 Mei 2022 16:21 WIB
  • Tentang
  • Privacy
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

© 2022 SatelitNews - All Rights Reserved.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Ragam
    • Sosok
    • Life Style
    • Wisata
    • Kuliner
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • ePaper
  • Indeks

© 2022 Satelit News. All Rights Reserved.

Selamat datang kembali!

Masuk dengan Facebook
ATAU

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password Yang Terlupakan?

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Log In

Add New Playlist