SATELITNEWS.ID, LEBAK— Program sekolah pemilu yang digagas Majelis Daerah (MD) Korps Alumni HMI (KAHMI) Lebak, per Minggu (05/09/2021) resmi ditutup. Selanjutnya, pembelajaran yang bertujuan menjadikan agen dalam mendorong demokrasi cerdas untuk pemilu akan kembali digelar pada akhir tahun 2021 mendatang.
Presidium MD KAHMI Lebak Mastur Huda menyatakan, sekolah pemilu merupakan program unggulan MD KAHMI Lebak. Kegiatan tersebut seperti kursus singkat tentang kepemiluan. Tujuannya agar alumni HMI dan kader Muhammadiyah yang menjadi peserta memiliki wawasan luas tentang demokrasi elektoral.
“Alhamdulilah, MD KAHMI Lebak telah berhasil menuntaskan program sekolah pemilu angkatan pertama. Peserta berasal dari alumni HMI dan kader Muhammadiyah. Mereka mengikuti kursus kepemiluan selama kurang lebih tiga bulan terakhir,” kata Mastur Huda.
Dijelaskannya, peserta sekolah pemilu yang telah lulus akan menjadi agen dalam mendorong demokrasi cerdas untuk pemilu berkualitas. Jadi, mereka bisa terjun ke dunia politik menjadi peserta dan penyelenggara pemilu. Dengan kehadiran alumni sekolah pemilu ini, diharapkan dapat menciptakan pemilu yang lebih baik.
“Demokrasi Indonesia terus mengalami kemajuan. Karena itu, kita ingin memberikan kontribusi dalam menciptakan demokrasi substansial. Bukan demokrasi prosedural,” tegasnya.
Ke depan, MD KAHMI Lebak mengundang alumni HMI dan kader Muhammadiyah untuk mengikuti sekolah pemilu angkatan kedua. Tapi, manajemen sekolah pemilu akan melakukan skrining peserta, karena peminat program ini cukup banyak. Hanya orang-orang yang bersungguh-sungguh dan memiliki komitmen dalam menyukseskan program ini yang bisa lolos menjadi peserta angkatan kedua.
“Kita akan lebih selektif. Bahkan, penilaian terhadap peserta akan lebih ketat. Karena kami ingin lulusan sekolah pemilu memiliki pengetahuan terbaik dalam urusan demokrasi elektoral,” jelasnya.
Narasumber tetap sekolah pemilu yang juga anggota KPU Banten Agus Sutisna mengapresiasi komitmen MD KAHMI Lebak dalam melaksanakan program sekolah pemilu. Kursus kepemiluan selama tiga bulan diyakini dapat meningkatkan pengetahuan peserta dalam urusan pemilu.
“Dalam rezim demokrasi elektoral, semua elemen harus ikut mendukung dalam penciptaan demokrasi substansial. Karena itu, saya apresiasi teman-teman di KAHMI Lebak yang mau melaksanakan kegiatan ini,” tegasnya.(mulyana)
