epaper satelit news epaper satelit news
Jumat, 1, Juli 2022
26 °c
Tangerang
28 ° Sen
27 ° Sel
27 ° Rab
26 ° Kam
  • Rakyat Merdeka
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Satelit News
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Ragam
    • Sosok
    • Life Style
    • Wisata
    • Kuliner
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • ePaperHot
  • Indeks
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Ragam
    • Sosok
    • Life Style
    • Wisata
    • Kuliner
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • ePaperHot
  • Indeks
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Satelit News
Home Headline

Sembilan Solusi di Hari Tani

Oleh: Dr Abidin*

RedDeddy Maqsudi
Jumat, 27 Agustus 2021 18:51 WIB
Rubrik Headline, Kolom
Sembilan Solusi di Hari Tani

SOLUSI DI HARI TANI: Dr Abidin, Doktor Bidang Ilmu Teknik Sistem dan Industri – IPB. Ketua Program Studi Teknik Industri – Universitas Buddhi Dharma Tangerang. (ISTIMEWA)

LEBIH dari setengah abad, Hari Tani Nasional diperingati setiap tahun oleh bangsa Indonesia. Tanggal 24 September 1963 adalah peringatan perdana, setelah Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno mengeluarkan Keppres nomor 169/1963.

Peringatan Hari Tani Nasional bertujuan untuk mengenang terbitnya Undang-undang nomor 5/1960 tentang Pokok-pokok Agraria (UUPA) sebagai penghargaan kepada para petani Indonesia. UUPA 1960 mengandung spirit dan menjadi landasan dalam upaya perombakan struktur agraria di Indonesia.

Penguasaan dan pemanfaatan tanah yang timpang dan sarat akan kepentingan sebagian golongan saat itu, dirombak menjadi berasaskan keadilan dan kemakmuran bagi pembangunan masyarakat. UUPA 1960 juga mengatur penguasaan dan pemanfaatan air serta udara sebagai anugerah dari Tuhan yang perlu dijaga kelestariannya untuk kepentingan bersama.

Sudah lebih dari 60 tahun UUPA disahkan, namun kenyataannya keadilan penguasaan dan pemanfaatan tanah masih jauh dari harapan. Petani semakin terpinggirkan oleh pemodal yang memiliki dana tak terbatas.

Lahan pertanian berubah menjadi kawasan industri, real estate, hingga bangunan modern lainnya. Lahan pertanian semakin sempit, sedangkan kebutuhan pangan semakin meningkat. Laksana panggang jauh dari api.

BacaJuga:

Mendag Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemi Lewat Kerja Sama IUAE-CEPA

Top Banget! Satresnarkoba Polresta Tangerang Bongkar Sindikat Narkoba Internasional, Sita 43 Kg Sabu

Mahasiswa dan Aktivis di Tangerang Tolak RKUHP

3.442 PPPK di Kabupaten Tangerang Belum Dapat SK

Tiga Perampok Sadis di Teluknaga Ditangkap

Perusahaan Holywings Digugat ke PN Tangerang

Peringatan Hari Tani Nasional yang ke-58 ini, merupakan momentum yang pas untuk kembali membangkitkan spirit keberpihakan terhadap petani. Mengedepankan asas keadilan dan kemakmuran, kelestarian, serta kepentingan bersama. Objektif dan berimbang, karena memang pembangunan di segala bidang tidak dapat dihindarkan.

Sebagai negara berpenduduk lebih dari 270 juta jiwa, kebutuhan produk-produk pertanian sangat besar. Pangan misalnya, sebagai kebutuhan primer, tentu menjadi peluang sekaligus tantangan yang sangat besar bagi para petani. Jika pemanfaatan lahan tidak sesuai dengan spirit dan asas sesuai UUPA 1960, maka tidak mustahil Indonesia akan menjadi negara importir murni produk-produk pertanian.

Di sisi lain, pertambahan penduduk dan tuntutan pembangunan fisik lainnya juga tidak dapat diabaikan begitu saja. Tuntutan terhadap sarana perumahan, pendidikan, jalan, bandara, dan sarana lainnya terus bertambah sesuai dengan pertambahan penduduk. Adalah sebuah keniscayaan, jika pengembangan pertanian juga harus berkompromi dengan kebutuhan-kebutuhan infrastruktur tersebut.

Sungguh membanggakan sektor pertanian tetap tumbuh positif walaupun Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19. Berdasarkan data Produk Domestik Bruto (PDB) dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan II 2021 sektor pertanian tercatat tumbuh sebesar 12,93%. BPS juga mencatat kinerja ekspor sektor pertanian sebesar US$906,7 juta meningkat 13,24% dibandingkan triwulan II tahun 2020.

Capaian pertumbuhan tersebut merupakan tertinggi di antara semua sektor lapangan usaha. Sektor pertanian juga menduduki urutan kedua terbesar sebagai kontributor PDB nasional sebesar 14,27%. Kontributor PDB terbesar adalah sektor pengolahan yang berkontribusi sebesar 19,29% terhadap PDB nasional.

Untuk tetap menjaga pertumbuhan sektor pertanian, terdapat sembilan solusi yang bisa dilakukan oleh antara lain pemerintah, lembaga legislatif, asosiasi pertanian, perguruan tinggi, lembaga riset, lembaga keuangan, dan lembaga terkait lainnya. Lembaga-lembaga itu memiliki kontribusi yang sangat besar dalam menjaga keseimbangan pertumbuhan sektor pertanian dan pembangunan lainnya.

Solusi pertama, membuat Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) berkelanjutan. RTRW berkelanjutan mengakomodir kepentingan pembangunan bidang pertanian sejalan dengan pembangunan sarana fisik. Tidak hanya mengakomodir kalangan pemodal bidang infrastruktur, namun juga para petani yang selama ini menggantungkan hidupnya dari hasil-hasil pertanian.

Kedua, tidak membuat kebijakan yang merugikan petani seperti impor pada saat atau menjelang panen raya. Buatlah kebijakan terkait dengan harga yang berimbang, seperti harga eceran tertinggi.

Pemerintah membeli produk petani pada saat panen raya dan mengeluarkan pada saat yang tepat, sehingga petani dan konsumen tidak dirugikan. Pengaturan sistem informasi produk-produk pertanian, sehingga masalah asimeteri informasi antara petani dan konsumen dapat diatasi.

Ketiga, menyiapkan teknologi tepat guna dan rekayasa genetika bidang pertanian. Solusi ini bisa ditawarkan terutama kepada petani milenial yang saat ini minim jumlahnya.

Dengan teknologi tersebut, lahan yang sempit bukan lagi masalah bagi pengembangan pertanian. Hidroponik, aeroponik, aquaponik, hingga rekayasa genetik adalah teknik dan teknologi harapan bagi masa depan pengembangan pertanian Indonesia yang cocok dengan generasi milenial.

Keempat, pengembangan industri hilir dari produk-produk pertanian. Dengan hilirisasi produk-produk pertanian, maka pemanfaatan terhadap hasil pertanian, tidak hanya untuk sektor pangan, namun juga sektor kesehatan, kecantikan, hingga gaya hidup. Hilirisasi produk-produk pertanian harus terus didorong dengan mendirikan industri-industri berbasis pertanian di sekitar lahan pertanian.

Pengembangan sistem pertanian tumpang sari merupakan solusi yang kelima. Perkebunan yang dipadukan dengan palawija, perikanan yang dipadukan dengan peternakan, atau peternakan yang dipadukan dengan industri pertanian adalah sebagian contoh dari konsep tumpang sari yang dimodifikasi dan sukses dijalankan selama ini. Konsep ini harus dipertahankan dan ditingkatkan terus penggunaanya.

Keenam, menyiapkan generasi penerus petani atau yang disebut petani milenial. Perguruan tinggi dan lembaga pendidikan serta asosiasi sangat berperan dalam pengembangan generasi petani milenial ini.

Tanpa adanya sumber daya manusia yang mumpuni dan mencintai pertanian, maka seluas apapun lahan yang ada, tidak akan ada artinya. Petani milenial ini harus disiapkan dan menguasai sistem pertanian modern.

Ketujuh, tata niaga pupuk dan produk-produk pertanian yang pro petani. Selama ini tata niaga pupuk dan produk-produk pertanian lebih banyak menguntungkan para middleman, sehingga petani senantiasa berada pada posisi yang dirugikan.

Harga pupuk yang mahal, biaya pemeliharaan dan produksi yang tinggi, namun saat panen tiba, harga jual produk pertaniannya murah. Dengan kondisi seperti ini, mencapai titik impas saja sudah bagus.

Kedelapan, permodalan. Selama ini, kendala terbesar yang dialami petani adalah kekurangan modal.

Banyak lembaga keuangan yang memberikan dana kredit kepada petani. Namun struktur bunga yang tinggi membuat petani kewalahan dalam pengembaliannya. Oleh karena itu, diperlukan pembiayaan bebas bunga seperti lembaga partnership yang siap bermitra dengan petani menggunakan sistem profit loss sharing.

Terakhir, promosi terhadap produk-produk pertanian unggulan ke berbagai pihak. Bangsa Indonesia harus bangga dengan produk-produk pertanian bangsanya sendiri, harus mau menggunakan dan mengkonsumsinya. Semakin banyak promosi produk-produk pertanian unggulan Indonesia, maka keberadaan produk-produk pertanian tersebut akan semakin dikenal di seluruh pelosok negeri.

Sembilan solusi tersebut, semestinya dijalankan secara simultan dan paralel. Jika diabaikan, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan mengalami krisis pangan. Akhirnya menjadi pengimpor produk-produk pertanian, dan menjadi pasar besar bagi bangsa lain. Sebutan negara agraris pun tinggal kenangan.

September bulan petani, sebagai wujud terima kasih kita terhadap jasa para petani, sudah saatnya bagi kita berpikir dan bertindak untuk masa depan petani yang lebih baik.

Selamat Hari Tani Nasional.

Bangga Menjadi Petani.

Jaya dan Sejahteralah Petani Indonesia. (*)

 

*Doktor Bidang Ilmu Teknik Sistem dan Industri – IPB. Ketua Program Studi Teknik Industri – Universitas Buddhi Dharma Tangerang

Tags: hari tani nasionalsolusitangerang
Share1TweetKirimShareSharePin1

Berita Terkait

Mantan Kades Bonisari Kini Jadi Buronan Nasional

Mantan Kades Bonisari Kini Jadi Buronan Nasional

Kamis, 30 Juni 2022 22:07 WIB
Foto Peluncuran Mobil dan Pembukaan BMW Training Center di BSD

Foto Peluncuran Mobil dan Pembukaan BMW Training Center di BSD

Kamis, 30 Juni 2022 20:01 WIB
Bursa Kerja Daring Kota Tangerang Edisi Juni 2022, Ini Perusahaan dan Posisi yang Ditawarkan

Bursa Kerja Daring Kota Tangerang Edisi Juni 2022, Ini Perusahaan dan Posisi yang Ditawarkan

Kamis, 30 Juni 2022 16:32 WIB
Kantor Desa Buaran Jati Disegel, Pelayanan Pindah ke Rumah Kades

Kantor Desa Buaran Jati Disegel, Pelayanan Pindah ke Rumah Kades

Kamis, 30 Juni 2022 09:36 WIB
Polres Lebak Tangkap Mantan Kades Tersangka Pencabulan Anak

Polres Lebak Tangkap Mantan Kades Tersangka Pencabulan Anak

Kamis, 30 Juni 2022 09:19 WIB
STUNTING–Petugas kesehatan, merujuk penderita stunting ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, untuk penanganan lebih lanjut. (ISTIMEWA)

APBD Banten Triliunan Rupiah Disorot, Akademisi Sarankan Harus Menyentuh Penderita Stunting

Rabu, 29 Juni 2022 19:58 WIB
Video Holywings di Kabupaten Tangerang Ditutup

Video Holywings di Kabupaten Tangerang Ditutup

Rabu, 29 Juni 2022 18:57 WIB
Tak Sampai 3.000, PT Victory Chingluh “Hanya” Berhentikan 289 Karyawan

Tak Sampai 3.000, PT Victory Chingluh “Hanya” PHK 289 Karyawan

Rabu, 29 Juni 2022 16:31 WIB
Hadapi Laju Inflasi, TPID Kabupaten Tangerang Terapkan 4K

Hadapi Laju Inflasi, TPID Kabupaten Tangerang Terapkan 4K

Rabu, 29 Juni 2022 15:19 WIB
Bupati Zaki Cabut Izin Holywings

Bupati Zaki Cabut Izin Holywings

Rabu, 29 Juni 2022 11:21 WIB

Diskusi tentang ini post

Terkini

MUSCAB GAPENSI: Suasana Muscab Gapensi Kabupaten Tangerang ke-12 di Hotel Lemo, Kecamatan Kelapa Dua, Kamis (30/6). (ISTIMEWA)

Eka Wibayu Kembali Pimpin Gapensi Kabupaten Tangerang Periode 2022-2027

Jumat, 1 Juli 2022 20:26 WIB
PEMBENAHAN: Terlihat suasana di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk yang akan dijadikan sebagai lokasi pergelaran internasional PEMSEA, PNLG, kini telah mulai dibenahi, Kamis (30/6). (ALFIAN HERIANTO)

Jelang PEMSEA, Pemkab Tangerang Terus Perkuat Sosialisasi

Jumat, 1 Juli 2022 19:18 WIB
ILUSTRASI

CSR Perusahaan untuk Pendidikan di Kabupaten Serang Belum Maksimal

Jumat, 1 Juli 2022 19:09 WIB
Tuntaskan Tuberkulosis, Implementing Unit Kabupaten Tangerang Perkuat Kemitraan

Tuntaskan Tuberkulosis, Implementing Unit Kabupaten Tangerang Perkuat Kemitraan

Jumat, 1 Juli 2022 18:49 WIB
ILUSTRASI

Masih jadi Tersangka, Kasat Reskrim Polres Pandeglang: Kades Pejamben Bukan Bebas, Hanya Ditangguhkan Sementara

Jumat, 1 Juli 2022 18:45 WIB

Populer

K.H.Sholeh Rosyad, berfoto bersama rekan-rekannya usai menggelar rapat kepanitiaan Peringatan 1 Abad Ponpes Modern Gontor, Kamis (30/6/2022). (ISTIMEWA)

Spektakuler, 1 Abad Gontor Akan Diisi Kegiatan Skala Nasional dan Internasional

Jumat, 1 Juli 2022 09:00 WIB
Lirik Lagu Full Senyum Sayang - Sasya Arkhisna

Lirik Lagu Full Senyum Sayang – Sasya Arkhisna

Senin, 16 Mei 2022 11:20 WIB
Lirik Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet - Yeni Inka

Lirik Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet – Yeni Inka

Minggu, 1 Mei 2022 03:45 WIB
Lirik Lagu Maafkan Aku - Enda (Cover Indah Yastami)

Lirik Lagu Maafkan Aku – Enda (Cover Indah Yastami)

Senin, 25 April 2022 22:58 WIB
Lirik Lagu Hanya Satu Persinggahan - Iklim (Cover Indah Yastami)

Lirik Lagu Hanya Satu Persinggahan – Iklim (Cover Indah Yastami)

Rabu, 27 April 2022 16:31 WIB
  • Tentang
  • Privacy
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

© 2022 SatelitNews - All Rights Reserved.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Ragam
    • Sosok
    • Life Style
    • Wisata
    • Kuliner
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • ePaper
  • Indeks

© 2022 Satelit News. All Rights Reserved.

Selamat datang kembali!

Masuk dengan Facebook
ATAU

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password Yang Terlupakan?

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Log In

Add New Playlist