SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Usianya baru menginjak 16 tahun. Namun tinggi badannya sudah mencapai 177 cm dengan perawakan tegap dan rambut dicukur cepak layaknya anggota TNI/Polri. Maklum saja, remaja yang kini masih berstatus siswa kelas XI di SMA Negeri 4 Kota Tangerang ini baru saja selesai menyelesaikan tugas berat sebagai anggota paskibraka di Istana Negara Jakarta, pada HUT Kemerdekaaan RI ke-76 pada 17 Agustus 2021 lalu.
Namanya adalah Abdi Ramazhie. Dia berasal dari RT 002/RW004 Kampung Doyong, Kelurahan Alam Jaya, Kecamatan Jatiuwung. Abdi merupakan paskibraka putra perwakilan Provinsi Banten yang dipercaya bersama rekan-rekannya dari Sabang sampai Marauke bertugas sebagai pasukan penurun bendara. “Awalnya saya ikut seleksi tingkat Kota Tangerang itu sebelum bulan puasa,” ujar Abdi memulai ceritanya kepada SatelitNews.Id saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (23/08/2021).
Di tingkat kota, siswa kelahiran 30 Juni 2005 ini sudah harus bersaing dengan ratusan peserta lain. Beruntung, berkat kerja kerasnya dan semangat pantang menyerah, dirinya kemudian lolos dalam 12 besar di mana terdiri dari enam orang peserta pria dan enam perempuan.
“Setelah tersaring 12 besar, seleksi makin mengerucut menjadi delapan orang usai puasa. Empat orang laki-laki dan empat orang perempuan,” ucapnya. Lagi-lagi, Abdi lolos pada penjaringan sehingga berhak mengikuti seleksi tingkat provinsi dan nasional. “Di tingkat provinsi, saya masih harus bersaing dengan perwakilan dari tujuh kota/kabupaten lainnya se Banten. Masing-masing kota/kabupaten mengirim delapan,” ujarnya anak bungsu dari dua bersaudara ini. Dari puluhan tersebut, akhirnya dirinya dinyatakan lolos dalam paskibraka nasional bersama seorang peserta perempuan dari Kota Serang.
Abdi mengaku awalnya memang tertarik mengikuti paskibraka tidak lepas dari jejak sang ibu yang dulu ternyata juga seorang paskibra. Karena itu, ketika mendengar ada seleksi tingkat kota dirinya langsung mendaftar. “Disuruh kirim biodata seperti tinggi badan, berat badan dan umur, akhirnya dinyatakan lolos” ucapnya.
Lebih jauh siswa Abdi mengatakan, saat akan bertugas di Istana Negara, dirinya mengaku dilatih sejak 28 Juli-12 Agustus di daerah Cibubur, Jakarta Timur. “Lalu tanggal 12 Agustus kita pengukuhan di Istana Negara oleh Bapak Presiden bersama 68 putra-putri dari Sabang sampai Marauke dan pada tanggal 13 kita ada gladi kotor 1 dan 14 kita ada gladi kotor 2 dan pada tanggal 15 kita gelar gladi bersih dan kemudian hari H pada pengibaran dan penurunan,” ucapnya.
Selama pelatihan, Abdi mengatakan dirinya digembleng oleh Komando Garnisun Tetap (Gartap) TNI. Dilatih prajurit awalnya Abdi mengaku cukup deg-degan, terlebih para personel TNI yang melatih bersikap tegas. “Tapi lama-lama lebih cair, lebih mirip seperti bapak sama anak. Kita kayak saling berbagi cerita,” jelasnya.
Ketika disinggung pengalaman apa yang paling berkesan selama bertugas sebagai Paskibraka di tingkat nasional, remaja yang bercita-cita masuk Akademi Kepolisian (Akpol) ini mengatakan, banyak suka duka dialami. Salah satunya soal memakai masker saat latihan, apalagi masker yang dikenakan masker dobel. “Soalnya yang lain nggak make masker,” ucapnya.
“Untuk sukanya kita kebersamaannya kuat, seperti disuruh push up bareng-bareng, sit up bahkan sampai disuruh guling-guling, itu yang menjadi kesan saya,” ucapnya. Ketika disinggung apa yang menjadi rahasianya lolos sebagai paskibraka di Istana, menurut Abdi adalah jangan takut mencoba.
“Mencoba memang tidak akan menjamin keberhasilan, namun jika diam saja diam saja sudah pasti gagal. Pesan saya adalah ikut aja seleksi nggak usah insecure. Yang jelas, rezeki itu sudah ditentukan oleh Allah SWT,” terangnya.
Selain sebagai petugas paskibraka, Abdi dan teman-teman rupanya juga dikukuhkan menjadi Duta Pancasila, di mana saat itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden RI kelima Megawati Soekarno Putri bersama lainnya. Saat bertugas pada HUT Kemerdekaan RI ke-76 lalu, Abdi berada di Tim 2 kelompok 17, banjar 3 dan saf 1 dengan jumlah masing-masing tim adalah 34. (made)