SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Sebanyak 6 pelajar Kabupaten Tangerang lolos seleksi untuk menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Banten. Enam siswa itu terpilih melalui seleksi ketat.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang Surya Wijaya mengatakan proses penyeleksian peserta paskibraka telah dilakukan sejak awal Maret. Sebanyak 247 calon anggota Paskibraka mengikuti seleksi. Dari 247 calon hanya 50 calon Paskibraka yang memenuhi syarat.
Setelah melewati beberapa tahapan, sebanyak 6 orang terpilih mewakili Kabupaten Tangerang di tingkat Banten. Sementara untuk di tingkat Kabupaten Tangerang terpilih sebanyak 16 orang.
“Dari 50 calon Paskibraka yang telah memenuhi syarat, mereka tidak dapat sepenuhnya berpatisipasi karena mengingat masih Pandemi dan sesuai edaran dari Kemenkes harus memperhatikan protokol Covid-19. Kami melakukan seleksi ulang dan mengambil formasi sebanyak 16 paskibraka saja. Sedangkan untuk tingkat provinsi, sebanyak 6 orang yakni 3 putra dan 3 putri. Mereka yang mengikuti seleksi berasal dari berbagai sekolah tingkat SLTA, SMK dan MAN di Kabupaten Tangerang,” ujar Surya, Rabu (4/8/2021).
Dia mengatakan pelaksanaan upacara hari kemerdekaan mengikuti surat edaran dari Kemenpora. Dalam surat edaran tersebut, upacara Peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan Rl Tahun 2021agar menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 dan mengutamakan penerapan protokol kesehatan
Surya Wijaya menambahkan di tingkat Kabupaten Tangerang, 16 paskibrakan dibagi ke dalam dua tim. Delapan orang akan pada pagi hari dan 8 orang lainnya pada sore hari. Selanjutnya, ada pula pasukan pendamping paskibraka yang berasal dari unsur TNI berjumlah 8 orang.
Koordinator lapangan untuk pelatihan Paskibraka, Refdinal Balya Muttaqien menjelaskan, persiapan baris-berbaris untuk tahun ini masih sama seperti tahun kemarin. Persiapan itu pun telah berjalan sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Hari ini kebetulan hari pertama mereka (Paskibraka) latihan, kita memberikan materi berupa pengenalan para pelatih lalu pengenalan materi PBB dasar, cara ijin dan etika-etika latihan dan peraturan-peraturan militer yang berlaku sehari-hari kita ajarkan,” ungkap Refdinal. (mg5)