SATELITNEWS.ID, LEBAK—Penerapan kebijak ganjil genap untuk para pedagang di Pasar Rangkabitung, Lebak dianggap kurang efektif dalam mengatasi penyebaran Covid-19 khususnya membatasi mobilitas warga. Sehingga butuh solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Dedi Setiawan mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan koordinasi dengan Tim Satgas Covid-19 untuk menangani mobilitas warga yang datang ke Pasar Rangkasbitung.
“Untuk menangami penyebaran Covid-19 di pasar Rangkasbitung, kita (Disperindag) akan berkoordinasi dengan tim satgas Covid-19. Karena, melihat kondisi mobilitas warga ke pasar yang begitu ramai Disperindag dipastikan kewalahan,” kata Dedi, kemarin.
Sebelumnya beredar kabar untuk menangani Covid-19 di pasar Rangkasbitung, Pemkab memberlakukan sistem ganjil genap terhadap kios atau toko, Dedi menjelaskan, memberlakukan ganjil genap untuk PPKM Darurat ini tidak ada instruksi dari pimpinan (bupati).
“Di masa PPKM Darurat ini kita berlakukan pembatasan jumlah pengunjung pasar. Namun, untuk teknisnya kita berkoordinasi terlebih dahulu dengan satgas bagaiaman caranya. Sebab, pintu pasar itu berbeda halnya dengan Rabinza yang hanya satu pintu saja kalau pasar cukup banyak,” ujarnya.
PPKM Darurat yang diberlakukan Pemkab Lebak menyusul instruksi pemerintah pusat di mana Kabupaten Lebak salah satu kabupaten di Provinsi Banten yang berstatus zona merah dengan resiko penyebaran Covid-19 tinggi. Asisten daerah (Asda) II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Lebak, Ajis Suhendi pun membenarkan untuk pasar sendiri itu tidak diberlakukan ganjil genap.
“Tidak ada instruksi dari pimpinan (bupati) bahwa untuk menekan penyebaran Covid-19 di masa PPKM Darurat ini pasar aktivitas di pasar Rangkasbitung diberlakukan ganjil genap. Melalui sistem pembatasan pengunjung. Untuk teknisnya ada di Disperindag,” pungkasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post