SATELITNEWS.ID, TANGSEL–Tiga orang penjahat berusaha membobol anjungan tunai mandiri (ATM) di kawasan Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Jumat (4/6/2021) malam. Aksi mereka kepergok petugas keamanan kampus. Dua orang diantaranya HY dan RS dikeroyok dan ditangkap satpam. Sedangkan seorang lainnya melarikan diri.
Kedua pelaku itu langsung dibawa ke Polsek Pamulang setelah berhasil ditangkap petugas keamanan. Mereka diamankan untuk menghindari amukan massa yang lebih buruk lagi.
“Benar (pelaku) ditangkap satpam. Awalnya mereka terlihat mencurigakan. Pelaku mencongkel CPU ATM,” ujar Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Iptu Iskandar saat dikonfirmasi, Minggu (6/6/2021).
Iskandar mengatakan, satu pelaku lainnya yang bertugas mengawasi situasi di sekitar ATM berhasil kabur. “Untuk saat ini masih ada satu yang masih DPO (daftar pencarian orang),” imbuhnya.
Polisi memburu satu terduga pelaku bobol mesin ATM berinisial A yang berhasil melarikan diri. Sementara dua terduga pelaku berinisial RS dan HY, menjalani pemeriksaan. Dari keterangan awal, komplotan itu, baru pertama kali melakukan aksinya di wilayah Tangerang Selatan.
“Di Tangsel, baru sekali main dan tertangkap. Ini masih kami telusuri,” ucap Iskandar.
Dari pelaku, polisi menyita barang bukti berupa satu obeng merah, satu buah besi alat mencongkel, 13 kartu ATM BRI Simpedes, empat ATM Britama, dan dua jas hujan.
Seorang petugas keamanan kampus, Sarimun, menuturkan bahwa aksi kawanan pembobol ATM itu dipergoki saat dirinya memantau layar kamera pengintai atau CCTV.
“Ketahuan karena terdapat CCTV. Kemudian kita putar CCTV, ternyata benar ada tindak kejahatan. Setelah itu baru kita lapor ke polisi,” jelas Sarimun saat dikonfirmasi.
Setelah berhasil diamankan, Sarimun juga mendapati sejumlah bukti kartu ATM dari tangan pelaku.
“Sepertinya, modusnya pelaku seperti tarik tunai biasa saja. Pelaku mengelabui kita bilang untuk melakukan penarikan uang. Namun, mereka sempat melakukan penyongkelan dengan menggunakan obeng,” pungkasnya.
“Mereka naik motor boncengan bertiga. Aksinya itu dilakukan saat hujan, jadi mungkin agar tidak dicurigai,” jelasnya. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post