SATELITNEWS.ID, LEBAK—Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lebak mencatat ada ribuan siswa tidak pernah mengikuti pembelajaran secara daring. Kini, pemerintah setempat masih menunggu kabar baik atas nasib siswa itu. Namun, mereka masih diupayakan untuk bersekolah agar tidak sampai putus sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi mengatakan, sesuai keinginan bupati mereka tetap diusahakan bisa terus menempuh pendidikan dan jangan sampai berhenti di tengah jalan.
“Ibu Bupati (Iti Octavia Jayabaya) memerintahkan untuk mencari tahu alasan serta kemana saja aktivitas mereka (siswa). Siswa yang tidak aktif, kita upayakan masih tetap sekolah, itu nanti yang menilai sekolah masing-masing, seberapa banyak dia tidak mengikuti, misal bisa menyusul. Kami memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas sekolah. Itu upaya kami,” kata Wawan, Rabu (03/06/2021).
Sesuai data yang diterima Dinas Pendidikan baru-baru ini, terdapat 3.869 siswa yang tidak jelas keberadaannya. Sebab, ketika diberikan tugas tidak pernah mengikutinya. Bahkan, ada pula selama pembelajaran tidak aktif.
“Total yang tidak aktif itu ada 3.869 siswa. Ketidakaktifan siswa itu bervariatif mulai dari yang sama sekali nggak aktif, ikut daring pas ketika luring tidak ada. Yang jelas selama pembelajaran tidak pernah aktif,” terangnya.
Untuk memastikan alasan mereka tidak aktif selama pembelajaran daring, saya sudah menginstruksikan semua sekolah terkait untuk mendatangi kediaman para siswa tersebut. Khawatir mereka itu memilih putus sekolah,” timpal Wawan.
Walaupun saat ini mereka kata Wawan, pihaknya belum bisa memastikan mereka putus sekolah lantaran itu nanti dikembalikan lagi kepada sekolah masing-masing. Karena, bagaimanapun juga langkah putus sekolah itu tidak tepat.
Disdik pun mengakui, selama KBM dilaksanakan secara daring membuat siswa merasa nyaman sehingga kenyamanan tersebut disalahgunakan dan berujung berhenti sekolah. “Di Lebak, saja sudah tercatat selama sekolah Daring ada 415 siswa yang sudah memutuskan untuk berhenti sekolah dan mereka memilih bekerja,” imbuhnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post