SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Nasib naas menimpa pasangan suami istri (Pasutri) Saepul Bahri (32) dan Siti Julaeha, warga Kampung Masigit Montor Timur RT/RW 03/01, Desa Montor, Kecamatan Pagelaran. Pasutri ini harus kehilangan rumahnya yang baru saja dihuni selama dua bulan.
Rumahnya hilang karena ludes dilalap si jago merah saat ditinggal Saepul memancing. Sementara sang istri berserta anaknya sedang berada di rumah tetangganya. Kebakaran yang terjadi pada Minggu (4/4) malam sekitar pukul 21.30 WIB itu, diduga akibat korsleting listrik.
Salah seorang saksi mata, Egi Permana mengungkapkan, kebakaran yang terjadi itu bermula terlihat percikan api dari atap rumahnya. Bahkan terdengar suara letupan hingga membuat warga berhamburan.
“Apinya begitu cepat merambat ke bagian rumah lainnya, warga juga banyak yang teriak hingga pada panik juga,” kata Egi, Senin (5/4).
Lanjut Egi, saat kejadian langsung membawa alat seadanya, agar api yang membakar rumah Saepul itu dapat dipadamkan dan tidak merambat ke rumah warga lainnya. Namun dikarenakan ada percikan listrik, pemadaman terhadap rumah itu sempat dihentikan. Warga waswas aliran listriknya dapat membahayakan keselamatan.
“Warga semuanya bahu membahu memadamkan api, walau memang sempat terhenti karena aliran listrik masih menyala dan membahayakan,” jelasnya.
Setelah beberapa menit kata Egi, api berhasil dipadamkan oleh warga. “Alhamdulullah, apinya dapat dipadamkan oleh warga dengan alat seadanya,” tandasnya.
Egi menambahkan, petugas pemadam kebakaran memang datang ke lokasi. Namun apinya sudah dapat dipadamkan oleh warga. “Mobil Damkar tiba tidak lama setelah api berhasil dikendalikan. Dibantu warga, tim akhirnya memadamkan api secara keseluruhan. Aliran listrik pun sempat dipadamkan oleh petugas PLN di sekitar lokasi kejadian. Pihak kepolisian dan aparat desa telah mengecek lokasi kejadian pada saat itu juga,” terangnya.
Pemilik rumah, Saepul Bahri mengatakan, rumah tersebut baru ditempatinya bersama istri dan anak-anaknya sejak dua bulan lalu. :Saya baru ngisi rumah ini sekitar dua bulan, namun ludes terbakar. Memang sebelum kejadian ada air hujan yang bocor dari rembesan paku di bagian atap rumah,” katanya.
Saepul memastikan, dia bersama keluarganya selamat dari kejadian itu karena semuanya sedang tidak ada di rumah. “Saya mancing di Teluk, isteri sama anak lagi di rumah tetangga. Alhamdulillah, semuanya selamat,” ujarnya.
Hanya saja, Saepul harus kehilangan barang-barang berharganya. Termasuk 1 unit kendaraan yang ludes terbakar. “Akibat kejadian ini, saya harus kehilangan perabotan rumah tangga, termasuk 1 unit sepeda motor,” keluhnya.
Saat ini, Saepul bersama keluarganya berharap adanya bantuan dan perhatian dari pemerintah setempat. Lantaran rumahnya ludes terbakar, dia harus mengungsi di rumah saudarannya hingga dapat membangun kembali rumahnya. “Mudah-mudahan kami dapat dibantu untuk membangun rumah kembali,” harapnya.
Anggota Taruna Siaga Becana (Tagana) Kabupaten Pandeglang, Eli membenarkan kejadian tersebut. Bahkan pihaknya juga langsung ke lokasi kejadian untuk membantu korban.
“Iya benar, kami juga sudah ke lokasi dan melakukan pendataan terhadap korban. Dalam peristiwa itu tak ada korban jiwa, hanya kerugian saja yang dialami korban,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post