SATELINEWS.ID, PANDEGLANG—Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang mengklaim jumlah yang gagal dan ditunda penyuntikan vaksin pada tahap kedua termin kesatu terhitung redah.
Ketua pelaksana vaksinasi Covid-19 pada Dinkes Pandeglang, Eniyati mengungkapkan, vaksinasi tahap kedua termin kesatu khusus untuk TNI, Polri dan pelayan publik itu, bakal dilakukan selama 8 hari terhitung dari 2-15 Maret 2021.
“Hari ini (Jumat) berjalan ke hari keempat dan masih panjang prosesnya, karena hingga dosis keduanya kami targetkan bakal diselesaikan sampai 29 Maret 2021,” kata Eniyati saat ditemui di lokasi kegiatan vaksinasi, Jumat (5/3).
Dalam prosesnya terhitung selama tiga hari (Selasa-Kamis), diklaim Eniyati yang juga menjabat sebagai sekretaris Dinkes Pandeglang ini, bahwa yang gagal dan ditunda vaksinasi jumlahnya sangat rendah. Jika dibandingkan dengan jumlah yang sudah divaksinasi.
Hanya saja, kata dia, walau disebutkan jumlah yang gagal dan ditunda itu rendah, namun tak disebutkan secara sepesifik jumlah yang gagal berapa dan yang ditunda berapa.
“Nggak, yang gagal dan ditunda itu sedikit ya, hanya sekitar 126 orang saja. Jadi presentasenya selama tiga hari itu kecil sekali yang gagal dan ditunda tersebut,” ungkapnya.
Eniyati memastikan, khusus yang ditunda bakal dijadwalkan ulang dihari berikutnya. Kecuali yang gagal memang betul tidak bisa divaksin.
“Yang gagal itu akibat ada riwayat jantung, sedang hamil, ada penyakit komorbid yang tidak terkontrol itu gagal juga divaksin. Kecuali yang terkontrol bisa divaksin. Hipertensi juga menyebabkan gagal divaksin,” ujarnya.
Eniyati menjelaskan, dari jumlah sasaran yang mesti divaksinasi sebanyak 5.999 orang, dan terhitung dari hari pertama hingga ketiga sudah mencapai 1.570 orang yang divaksin.
“Kalau data hari ini (Jumat) belum, karena masih proses vaksinasinya hingga sore hari. Jadi presentasenya selama tiga hari itu, dari target 5.999 orang sudah mencapai sekitar 26,17 persen yang diselesaikan vaksinasi,” jelasnya.
Dia juga mengklaim, selama proses vaksinasi tidak ada kendala yang berarti ditemukan oleh pihaknya. “Alhamdulillah, hingga saat ini proses vaksinasi berjalan lancar dan terkendali sesuai aturan dan protokol kesehatan,” tandasnya.
Terpisah, Staf Humas dan Protokoler Sekertariat Daerah (Setda) Pandeglang, Deni Sutoto mengaku, pada saat dilakukan vaksinasi terhadapnya tak terasa apa-apa. Namun, hanya merasakan seperti digigit semut saja pas jarum suntiknya menembus tangannya.
“Gak terasa apa-apa kok, pas jarum disuntikan saja terasa digigit semut. Selebihnya is oke kok. Tidak ada gelaja apapun yang saya alami usai divaksinasi,” katanya.
Menurut Eni, dia mau divaksin karena ingin membantu lapisan masyarakat agar tak terpapar Covid-19, dan membantu program pemerintah dalam penanganan Covid-19.
“Mau tidak mau, kita harus siap membantu Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ini juga demi lapisan masyarakat terbebas Covid-19,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat tak takut divaksin, karena apa yang dirasakannya tak seseram isu yang beredar di publik. “Ayo, kita sama-sama putus mata rantai Covid-19 dengan divaksin,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post