SATELITNEWS.ID, KELAPA DUA—Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meninjau langsung lokasi Kampung Tangguh Jaya, yang berlokasi di RW 15 dan RW 10 Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Selasa (23/2).
Bupati tiba di lokasi Kampung Tangguh RW 15 pada pukul 11.00 WIB, yang didampingi oleh Camat Kelapa Dua Prima Saras Puspa dan Lurah Bojong Nangka. Bupati langsung berkeliling melihat-lihat lokasi dan fasilitas yang ada di Kampung Tangguh, seperti ruang isolasi untuk penderita Covid-19 dan juga ruangan logistik penyimpanan alat kesehatan, serta sumber ketahanan pangan yang dikelola oleh masyarakat.
Bupati mengatakan, Kampung Tangguh Jaya RW 15 di bawah binaan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya ini, mudah-mudahan bisa menjadi percontohan Kampung Tangguh se-Kabupaten Tangerang. Alasannya, kata dia, karena fasilitas yang tersedia lengkap, termasuk untuk ketahanan pangan dari masyarakat itu sendiri.
Lanjut bupati, salah satu lokasi ataupun wilayah yang memiliki kasus positif Covid-19 paling tinggi adalah Kecamatan Kelapa Dua dan Kelurahan Bojong Nangka. Menurutnya, hal ini menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Tangerang pada saat ini.
“Saya berharap tidak hanya di RW 15 dan 10 ini saja, tetapi di RW lain ataupun di kelurahan lain. Bahkan di kecamatan-kecamatan lain bisa mengikuti dan mempraktikan konsep dari Kampung Tangguh ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Bapak AKBP Awaludin Amin, yang telah menjadi Bapak Asuh Kampung Tangguh ini,” harapnya.
Sementara itu, Kasubdit 3 Dirnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Awaludin Amin mengungkapkan, setelah dilakukan pengecekan dan melihat data yang ada, rupanya benar di Kelurahan Bojong Nangka RW 15 banyak warga yang terpapar Covid-19. Hal inilah menjadi pertama kali menjadi dasar tujuan dari pembentukan Kampung Tangguh.
Lanjut pria yang akrab disapa Bang Awal, dengan adanya program Kampung Tangguh Jaya yang digaungkan oleh Kapolda Metro Jaya, pihaknya berusaha untuk melakukan penanganan terhadap warga yang banyak terpapar. Dia berharap dengan keterbatasan yang ada, semua masyarakat bisa mandiri dalam artian tangguh.
“Kita harapkan adalah penerapan dan pelaksanaan program 3 T dan 5 M dilakukann secara terus-menerus, dan masyarakat sendiri harus betul-betul sadar dan disiplin dalam penerapan 5 M tersebut. Karena kondisi pandemi ini belum tahu sampai kapan berakhirnya. Bisa saja ini akan terus ada kalau penerapan 5 M tidak dilakukan secara benar dan disiplin. Makanya 5 M harus dilakukan secara disiplin oleh masyarakat,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post