SATELITNEWS.ID, KELAPA DUA—Persita Tangerang meminta kompetisi Shopee Liga 1 Tahun 2020 dihentikan. Klub berjuluk Pendekar Cisadane itu berharap PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga Indonesia membuat kompetisi baru.
Manajer Tim Persita, I Nyoman Suryanthara menyatakan permintaan agar Shopee Liga 1 Tahun 2020 disetop telah disampaikan perwakilan klub saat menggelar rapat koordinasi secara virtual dengan PT LIB, Jumat (15/1) lalu.
“Persita, seperti halnya klub-klub lain di Liga 1 juga menyetujui wacana untuk memulai kompetisi baru di tahun ini. Jangan lagi melanjutkan yang lama, karena sudah tidak mungkin juga. Lebih baik sekarang baik PSSI maupun LIB fokus untuk menyiapkan kompetisi baru,” kata Nyoman dalam keterangan resmi Persita yang diterima Satelit News.
Sayangnya, rapat virtual tersebut tidak membahas apapun soal teknis pelaksanaan maupun format kompetisi kelak. Topik utama hanya untuk mendengarkan masukan dari klub.
“Sebagian klub, termasuk Persita juga, tadi langsung mengajukan untuk bisa memulai kompetisi baru sekitar bulan Mei 2021 nanti atau setelah Idulfitri, sekitar minggu keempat Mei. Kami rasa itu waktu yang tepat,” tambah Nyoman.
Pertimbangan memilih untuk memulai kompetisi baru di bulan Mei dirasa paling pas karena Persita hingga kini masih meliburkan tim. “Misalnya disetujui bahwa liga akan bergulir Mei, idealnya kan persiapan sebelum kompetisi butuh waktu sekitar 3 bulan. Itu yang paling ideal menurut kami. Jadi kami juga masih punya banyak waktu untuk mempersiapkan semuanya,”ungkap Nyoman.
Hasil rapat virtual ini rencananya akan dibawa ke PSSI untuk pembahasan lebih lanjut lagi sebelum akhirnya bisa diputuskan mengenai waktu, format, teknis kompetisi ke depannya.
“Apapun itu, pasti kami akan menghormati keputusan dari federasi dan operator liga. Tapi kami berharap, semua keputusan juga diambil dengan mempertimbangkan masukan dari klub,”ujarnya.
Terkait izin penyelenggaraan kompetisi yang hingga kini belum juga menemui titik terang dari pihak kepolisian, Nyoman tidak berkomentar banyak. “Kami tetap mendukung agar izin bisa diterbitkan. Demi sepak bola Indonesia juga,” ujar Nyoman.
Di lain pihak, Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno menyatakan hasil dari rapat yang dilaksanakan secara virtual tersebut tak bisa menjadi acuan apakah kompetisi benar-benar dapat dilanjutkan. Pasalnya semua masih tergantung dengan izin dari Polri. Sehingga meskipun dalam rapat semua ingin kompetisi segera digulirkan, jika Polri tak keluarkan izin tentu saja hal tersebut tak bisa direalisasikan. (gatot)
Diskusi tentang ini post