SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Sejumlah kepala daerah di Banten merasa tenang setelah disuntik vaksin Covid-19 Sinovac, kemarin. Mereka juga tidak merasakan efek samping vaksin tersebut.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar merasa tenang karena imun tubuhnya menjadi lebih kuat dari virus berbahaya tersebut. Zaki juga mengaku tidak ada efek samping yang dirasakannya. Dia pun mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang untuk tidak takut dan ragu mengikuti vaksinasi Covid-19 yang nanti secara bertahap dilakukan.
“Alhamdulillah setelah hampir satu jam setengah tidak ada gejala apapun, keluhan apapun setelah suntik. Nanti ditunggu sampai sampai 24 jam setelah di suntik. Setiap ada keluhan tim dokter sudah siap,”kata Zaki, kemarin.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah juga tidak merasakan efek samping setelah divaksin. Menurutnya Sinovac lebih nyaman dari vaksin lainnya.
“Kan katanya 30 menit dirasakan. Kalau saya nggak dirasakan apa-apa setelah vaksin, tadi cerita-cerita dengan pimpinan daerah lain biasa saja,” kata Arief.
“Rasanya nggak ada rasa masalah. Jarumnya kecil banget. Jadi cepetlah gitu. Kayaknya selama saya pernah divaksin yang lain, ini paling nyaman gitu karena emang gak berasa sama sekali,” tambah Arief.
Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Al Muktabar mengatakan, setelah divaksinasi tidak ada gejala apapun yang diterima. Semuanya dalam kondisi normal. Dirinya berharap kepada masyarakat, proses vaksinasi di Provinsi Banten ini berjalan lancar.
“Gejala tidak ada, kembali normal. Ngga ada efek samping sampai saat ini, pusing, lemas tidak ada semua,” ujar Al Muktabar.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany bersyukur telah divaksin Covid-19. Menurut Airin, dia akan kembali disuntik vaksin untuk kedua kalinya setelah 14 hari.
“Alhamdulillah, saya sudah menerima vaksin pertama, setelah itu menunggu 14 hari lagi untuk dilakukan vaksin kedua dan semuanya berjalan lancar dan aman,” katanya usai divaksinasi.
“Semoga apa yang kami lakukan ini bisa menjadi contoh kepada masyarakat supaya percaya untuk mau divaksin. Ini (vaksinasi) bentuk upaya penanganan pandemi Covid-19, vaksinasi merupakan bentuk ikhtiar dan usaha,” ucap Airin.
Wali Kota Tangsel dua periode itu berharap adanya vaksinasi ini bisa menjadi solusi melewati pandemi Covid-19. Kegiatan masyarakat bisa kembali menjadi normal seperti sedia kala.
“Saya pribadi merasa tenang dan yakin vaksinasi ini mampu menciptakan kekebalan tubuh terhadap virus Covid-19 sehingga pandemi ini hilang dan kita bisa hidup normal kembali. Dan berdoa semoga kita semua bisa lolos dari ujian-Nya,” katanya.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah juga berharap yang sama. Dia ingin tindakannya dapat menjadi penyemangat untuk masyarakat. Ditanya takut atau tidak ketika menjalani vaksinasi, Tatu mengaku biasa saja.
“Merasa takut? Tidaklah. Kita lagi ikhtiar ingin sehat, tidak perlu takut berlebihan,” ujarnya. Ditanya kembali apakah sakit ketika divaksin. “Seperti disuntik biasa, sakit sedikit,” ujarnya sambil tersenyum.
Menurut Tatu, pemerintah pusat hingga daerah terus menjalankan program pencegahan dan pemulihan dari pandemi Covid-19. Berbagai upaya tersebut harus didukung oleh masyarakat.
“Bismillah, kita ikhtiar bersama, kita semua ingin sehat. Maka harus berani kita jalani proses vaksinasi dengan baik,” ujarnya.
Pemkab Serang terus memaksimalkan upaya pencegahan, hingga penyembuhan bagi pasien Covid melalui Rumah Sakit Drajat Prawiranegara (RSDP). “Jumlah warga yang positif Covid-19 memang fluktuatif, kami terus menambahkan ruang perawatan untuk pasien yang dirawat,” ujarnya.
Kemudian di tengah penambahan Covid-19 dan Kabupaten Serang masuk zona merah, Tatu mengaku tengah menyediakan tempat untuk sarana isolasi mandiri. “Insya Allah, kita semua maksimalkan upaya. Paling penting, mari lebih disiplin lagi menjalani protokol kesehatan,” ujarnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengungkapkan sebelum divaksin, dia melewati beberapa proses. Ada 4 tahapan yang harus dilewati, yaitu di meja pertama pendaftaran aplikasi Primary Care, meja kedua screening kesehatan, meja tiga proses penyuntikan vaksin (imunisasi), dan meja empat pencatatan dan observasi selama 30 menit.
Setelah lolos tahap satu dan dua akhirnya Bupati Pandeglang Irna Narulita bisa diimunisasi dengan vaksin sinovac. Saat ditanya bagaimana reaksi setelah disuntik vaksin, Bupati Irna mengungkapkan jika kondisinya baik-baik saja.
“Rasanya seperti biasa saat kita disuntik, kita tunggu 30 menit mudah- mudahan atas izin Allah SWT tidak ada masalah apapun,” ungkap Bupati Irna.
Menurut Irna, dirinya menilai vaksinasi Covid-19 ini cukup penting dalam kondisi pandemi saat ini. “Saya rasa, diri saya harus divaksin untuk keberlangsungan aktivitas ke depan di tengah pandemi,”ujarnya.
Irna juga mengimbau kepada para nakes yang akan diimunisasi untuk tahap selanjutnya tetap jaga kesehatan dan pola makan yang bergizi. “Kita ketahui bersama sudah banyak nakes yang terpapar Covid-19, saya harap adanya vaksin ini jadi solusi terbaik untuk seluruh masyarakat Pandeglang agar perekonimian tidak lumpuh,”pungkasnya.
Setelah mendapatkan observasi selama 30 menit oleh dokter ahli, Irna mengatakan jika pasca penyuntikan vaksin menurut dokter hanya pegal dan memar. “Saya tanya langsung kepada dokternya dan alhamdulillah hingga saat ini tidak ada reaksi apapun,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Raden Dewi Setiani mengatakan, penyuntikan vaksin ini akan dilakukan sebanyak dua kali agar mendapatkan kekebalan maksimal.
“Hari ini ibu Bupati akan mendapatkan kartu vaksin, nanti divaksin kembali setelah 14 hari kedepan insya Allah di Dinkes Pandeglang,”ujarnya. (irfan/alfian/jarkasih/nipal/sidik)
Diskusi tentang ini post