SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Perbaikan ruas Jalan Rangkasbitung – Jambu Bol, di Kampung Kaduagung, Desa Kaduagung Timur, Kecamatan Cibadak mendapat sorotan. Pasalnya, infrastruktur yang baru saja selesai diperbaiki dan menghabiskan anggaran hingga Rp 1,9 miliar dari APBD 2020 tersebut dikembali ambrol.
Tak ayal, tudingan pengerjaan asal jadi pun dialamatkan kepada kontraktor pelaksana. Penilaian itu salah satunya datang dari Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, Musa Weliasnyah.
“Jika itu sudah sesuai dengan DED (Detail Engineering Design) atau perencanaan, berarti ada metode kerja yang salah yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis awal. Nah, jika itu sudah sesuai teknis, sejauh mana pengawasan di lapangan khususnya dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak,” kata Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, kepada Satelit News melalui telepon selulernya, kemarin.
Menurut Musa, pekerjaan tersebut diduga asal jadi dan salah perencanaan serta minimnya pengawasan di lapangan. “Jika itu bukan salah perencanaan, berarti metode kerjanya yang salah, bukan tak mungkin ada unsur tindak pidana korupsi di situ. Bukan hanya itu, sejauh mana pengawasan yang dilakukan oleh Dinas PU dan konsultan pengawas kepada pekerjaan penanganan jalan longsor tersebut. Harusnya ini lebih intensif diawasi sehingga tidak terjadi hal seperti ini, saya kira bahwa ini termasuk lemahnya pengawasan dari dinas PUPR,” ucapnya.
Kendati demikian, karena masih dalam tahapan pemeliharaan rekanan, sudah sewajibnya menjadi perbaikan pihak rekanan. Namun, jika tidak ada, tambahnya ini termasuk delik korupsi, karena diindikasi kuat dugaan adanya kerugiaan negara.
“Maka saya meminta kepada aparat penegak hukum harus segera melakukan penyelidikan terhadap pembangunan penanganan jalan longsor tersebut, ini harus segera diproses oleh aparat penegak hukum apabila memang tidak ada upaya dan iktikad baik dari pihak kontraktor,” tegasnya.
Dihubungi terpisah, pihak CV Masayu Citra Wisesa selaku kontraktor, Endan Darmawansyah mengatakan, ambrolnya jalan tersebut diakibatkan curah hujan sehingga pada proses pemadatan tidak maksimal.
“Rencana perbaikan akan dilaksanakan secepatnya, menunggu cuaca bagus. Kalau dilaksanakan sekarang-sekarang ini khawatir ada kerusakan lagi. Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung ke Kasi Intel Kejaksaan atau pihak PUPR,” katanya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post