SATELITNEWS.ID, TANGERANG–Sebanyak 15 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac tiba di tanah air. Artinya kini Indonesia sudah memiliki 3 juta dosis vaksin siap pakai dan 15 juta bahan baku untuk diproduksi Bio Farma. Kedatangan bahan baku vaksin ini satu hari menjelang tanggal vaksinasi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo beserta Menteri Agama Yaqut Qholil Choumas meninjau proses bongkar muat 15 juta dosis vaksin Sinovac, yang baru saja tiba di Tanah Air melalui Bandara Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (12/1). Vaksin tersebut merupakan tahap ketiga yang didatangkan untuk masyarakat Indonesia.
Menurutnya pemberian vaksin nantinya juga harus bisa paralel dengan kepatuhan protokol kesehatan dan tidak bisa hanya dilakukan oleh satu orang saja, melainkan seluruh elemen masyarakat. “Bahwa dengan adanya vaksin ini jangan sampai membuat kita kendor. Vaksin ini harus diimbangi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan,” ujar Doni di lokasi.
Sejak awal bulan November 2020, Doni masih melihat bahwa kasus aktif di Indonesia tercatat yang paling rendah, yakni 12,12 persen dengan akumulasi angka 54 ribu orang. Akan tetapi dalam dua pekan terakhir pada pekan ke dua bulan Januari 2021, angka kasus naik menjadi lebih dari 123 ribu orang. Angka tersebut menunjukkan adanya kenaikan hingga dua kali lipat hanya dalam waktu dua setengah bulan terakhir.
Menurut Doni, pemerintah telah meningkatkan kapasitas Bed Occupancy Rate (BOR) untuk menampung para pasien, namun hal itu masuk belum cukup membantu menyelesaikan persoalan pandemi. Oleh sebab itu, kunci dari upaya menekan angka kasus adalah dengan meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan. ’’Karena di sinilah kunci utama untuk memutus rantai penularan Covid-19,’’ jelas Doni.
Tak lepas dari itu saja, dalam kesempatan yang sama, Doni juga kembali memberikan arahan bagi Pemerintah Daerah agar segera membentuk posko-posko Covid-19, yang diisi oleh unsur kolaborasi dari tingkat provinsi hingga di level kelurahan. ’’Pemerintah Daerah harus mempersiapkan diri dengan baik, termasuk dengan posko-posko mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai dengan tingkat desa dan kelurahan,’’ kata Doni.
Di tempat terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan Indonesia sudah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 dari Sinovac asal Tiongkok, CoronaVac. Indonesia juga memesan dan melobi vaksin yang manjur di atas 90 persen buatan Pfizer/BioNTech di mana kini sedang tahap finalisasi.
Budi Gunadi Sadikin menjelaskan saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IX di DPR, Selasa (12/1), vaksin kini menjadi komoditi Negara-negara di seluruh dunia. Sedangkan penduduk dunia ada 7,8 miliar. Dan yang ditargetkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk divaksin agar memenuhi herd immunity (kekebalan kawanan) yaitu 70 persen atau 5,5 miliar orang. Dimana 1 orang menerima 2 dosis vaksin, sehingga ada kebutuhan 11 miliar dosis vaksin.
’’Tapi produksi hanya bisa total 6,2 milar dosis untuk vaksin-vaksin yang ada. Memang kurang sekali fasilitasnya. Sedang ditambah pabrik-pabrik besar di dunia agar bisa memenuhi kebutuhan sampai 11 miliar dosis ini. Dibutuhkan 3–3,5 tahun untuk vaksinasi di dunia, dan itu yang kita ingin percepat,’’ jelas Budi.
’’Sehari di dunia meninggalnya bisa mendekati 10 ribu. Bayangkan kalau tunggu 3 tahun berapa orang yang meninggal sebelum vaksin ada,’’ lanjutnya.
Maka Budi menegaskan Indonesia sudah rebutan dengan negara-negara besar di dunia. Termasuk Indonesia sedang memesan vaksin dari berbagai perusahaan farmasi lainnya termasuk Pfizer/BioNTech.
’’Indonesia sekarang yang pasti kontraknya 270 juta dosis dari kebutuhan 426 juta dosis. Nah sekarang kita sedang finalisasi dengan Pfizer untuk melengkapi kontrak 329 juta dosis dan kita punya opsi, baik dari Aliansi Vaksin Dunia GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunisation) dan COVAX,’’ ujarnya.
Budi menegaskan soal jadwalnya selalu dinamis di mana setiap 3–4 hari berubah-ubah. Sebab tantangan negosiasi dengan produsen dipengaruhi banyaknya di dunia yang kembali melakukan penguncian atau lockdown.
’’India salah satu negara produsen vaksin terbesar, dia bilang ke AstraZeneca yang diproduksi di India harus diprioritaskan di India, sehingga terjadi kesulitan pergerakan supply vaksin ke negara lain. Ini jadwal yang kami miliki planning dulu,’’ katanya.
Budi menargetkan sekitar 15 bulan untuk menyelesaikan vaksinasi 420 juta dosis. Ada sekitar 10 ribu puskesmas, hampir 3 ribu RS dan klinik yang juga berkomitmen membantu mempercepat vaksinasi di seluruh Indonesia.
Budi mengatakan saat ini terjadi kenaikan kasus aktif positif Covid-19 sebanyak 30-40 persen. Menurut Budi kenaikan kasus tersebut pasca adanya libur panjang. Seperti pada kenaikan kasus aktif menjadi 120.000 dari 50.000 pada awal November 2020. Kebutuhan tempat tidur rumah sakit adalah 30 persen dari jumlah kasus aktif. Sehingga, untuk hari ini dibutuhkan 36.000 tempat tidur rumah sakit.
’’Sekarang sudah naik ke 120.000 ribu dalam waktu dua bulan. Jadi kebutuhan naik dari 15.000 bed menjadi 36.000 bed itu menyebabkan kenapa terjadi banyak penuhnya tempat tidur Covid-19 dan orang tak dapat,’’ ujar Budi.
Budi mengatakan saat ini pemerintah telah melakukan antisipasi rumah sakit yang penuh. Namun dia menduga puncaknya adalah pada pekan ketiga atau keempat Januari atau pekan pertama Februari. ’’Saya rasa akan kena minggu keempat Januari, bisa geser ke minggu ketiga bisa geser ke minggu pertama Februari,’’ katanya. (jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post