SATELITNEWS.ID, SERPONG—Angka Covid-19 di Kota Tangerang Selatan melonjak jelang hari pemungutan suara, 9 Desember 2020 mendatang. Lonjakan itu terlihat dari membludaknya jumlah pasien di Rumah Lawan Covid-19 yang mencapai rekor baru sepanjang dioperasikan. Tangsel juga mencatatkan tambahan 174 kasus baru dalam sehari, Minggu (29/11).
Koordinator Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Suhara Manullang mengungkapkan selama bulan November, pasien yang menjalani karantina sebanyak 117 orang. Angka itu, kata Manullang, adalah yang terbanyak sejak dibukanya RLC-19. Dia menjelaskan, 117 orang tersebut dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani serangkaian pemeriksaan mandiri.
Lonjakan kasus itu memaksa Suhara mempersiapkan cara untuk mengantisipasi penuhnya kapasitas tempat karantina terpusat di Tangsel ini. Meski saat ini kapasitas RLC mencapai 150 tempat tidur dan masih mampu menampung pasien.
“Situasi seperti ini harus kami antisipasi dari sekarang, karena ditakutkan terjadi hal-hal secara mendadak,” kata Suhara, Sabtu (28/11).
Suhara mengungkapkan, solusi rumah lawan Covid-19 yakni dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan sejumlah rumah sakit guna mengantisipasi penuhnya kapasitas ruang perawatan ini.
“Kami berencana pasien yang sudah dinyatakan reaktif dari hasil rapidnya akan dialihkan di Rusunawa Serua sambil menunggu hasil swab test. Ini baru rencana jika pasien terus melonjak,” tuturnya.
Namun seiring dengan melonjaknya kasus tersebut, Suhara menyebut bahwa tingkat kesembuhan juga turut mengalami peningkatan. “Sejak berdiri sampai hari ini RLC telah merawat sebanyak 1.010 pasien,”pungkasnya.
Hingga Minggu (29/11), kasus positif Covid-19 sudah mencapai 2.789 orang. Jumlah itu meningkat 174 orang. Sementara pasien yang sembuh sebanyak 2.371 atau meningkat 166. Sebanyak 312 pasien sedang dirawat. Sementara 115 orang meninggal dunia akibat wabah tersebut.
Lonjakan kasus Covid-19 juga dialami Kota Tangerang. Dari data yang diperoleh Satelit News di https://covid19.tangerangkota.go.id/ per Minggu, (29/11) terdapat 2.870 kasus. Jumlah itu meningkat 34 kasus dari hari sebelumnya.
Sementara untuk konfirmasi yang dirawat karena terdapat gejala Covid-19 ada 338 pasien. Jumlahnya pun meningkat 8 pasien. Namun demikian, ada penurunan jumlah pasien suspek dirawat. Untuk saat ini pasien yang dirawat ada 1.547, jumlahnya menurun 25 pasien dari hari sebelumnya.
Kemudian, untuk pasien Covid-19 yang sembuh totalnya saat ini terdapat 2.456 bertambah 26. Serta pasien yang meninggal karena terpapar Covid-19 tidak ada kenaikan dari hari sebelumnya. Totalnya masih 76.
Sementara itu, penambahan jumlah kasus positif Covid-19 harian di Indonesia memecahkan rekor yakni 6.267 kasus per kemarin. Dengan demikian, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia hingga Minggu (29/11) mencapai 534.266 kasus.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, tambahan kasus harian tertinggi terjadi di Jawa Tengah sebanyak 2.036 orang. Sementara itu, total kasus sembuh di Jawa Tengah sebanyak 760 orang dan meninggal 73 jiwa.
Disusul oleh DKI Jakarta sebanyak 1.431 kasus baru. Di ibu kota pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 814 orang, sedangkan meninggal dunia 19 jiwa.
Di peringkat ketiga, tambahan kasus tertinggi terjadi di Jawa Timur sebanyak 412 orang. Di Jawa Timur, sebanyak 287 pasien covid-19 dinyatakan sembuh, dan 29 lainnya meninggal dunia.
Lalu, peringkat keempat adalah Sumatera Barat sebanyak 273 kasus baru. Tercatat sebanyak 135 orang dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal.
Di posisi kelima, tambahan kasus positif terbanyak terjadi di Jawa Barat sebanyak 228 orang. Sementara itu, pasien covid-19 yang sembuh sejumlah 770 orang dan meninggal dunia 6 orang. Sementara itu, DKI Jakarta mencatat jumlah pasien covid-19 yang berhasil sembuh tertinggi, yakni 814 orang. Lalu, secara berurutan Jawa Barat yakni 770 orang, Jawa Tengah 760 orang, Jawa Timur 287 orang, dan Riau 196 orang.
Penambahan jumlah kasus positif di Indonesia terus mengalami lonjakan. Sejak dua hari terakhir, yakni tanggal 27 dan 28 November penambahan jumlah kasus positif di atas angka 5.000 kasus. Pada tanggal 27 jumlah kasus positif bahkan menembus rekor penambahan harian, yakni 5.828 kasus, dan pada 28 November 5.418 kasus.
Pada 28 November, tambahan 5.418 kasus, paling banyak berasal dari provinsi DKI Jakarta dengan penambahan sebanyak 1.370 kasus. Total kumulatif kasus positif di DKI Jakarta per 28 November masih yang tertinggi sebanyak 134.331 kasus.
Satgas Covid-19 menyoroti perkembangan kasus Covid-19 di sejumlah provinsi. Sebab keberhasilan penuran kasus Covid-19 merupakan keberhasilan Pemerintah Daerah dalam mengedukasi masyarakat agar patuh dan disiplin dalam menerapkan protokik 3M yakni wajib menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan pakai sabun. Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta agar semua pemerintah daerah jangan lengah.
“Dari daerah prioritas yang tidak kunjung membaik perkembangan penanganan Covid19-nya sampai saat ini mohon agar membaca data dan jadikan data sebagai acuan untuk pengambilan keputusan sesuai arahan presiden. Jangan lengah. Dan kepada seluruh aparat penegak hukum untuk benar-benar mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan oleh masyarakat,” tegasnya dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.
Menurutnya, Pemda harus memprioritaskan penanganan Covid-19 terutama di kabupaye kota yang menjadi penyumbang terbesar dalam peningkatan kasus positif di masing-masing provinsi. Menurutnya, setiap daerah harus mampu belajar dan meningkatkan kemampuan dalam melihat situasi dan kondisi.
“Terutama pimpinan daerah dan masyarakatnya dari kota kota besar di atas untuk kolaborasi dalam menurunkan laju penularan,” jelasnya.
Dirinya juga meminta pemda harus tetap melakukan pengawasan, sosialisasi, penegakan disiplin, dan pemberian sanksi kepada masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan 3M. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat merupakan kunci utama menekan kasus aktif di tingkat nasional.
“Semoga ke depan kab kota dengan kasus aktif di atas seribu dapat berkurang sehingga dapat berkontribusi dalam penurunan kasus positif di tingkat nasional,” jelasnya.
Wiku Adisasmito menjelaskan Satgas Covid-19 terus mendistribusikan alat kesehatan dan logistik. Menurut Prof Wiku, distribusi logistik tidak hanya berbentuk APD, tetapi juga logistik pendukung seperti masker bedah, masker N95, medical gloves, portable ventilator, rapid test, reagen PCR, dan reagen RNA ke seluruh provinsi di Indonesia
Pada 24 November, Satgas telah distribusikan berbagai alat material kesehatan antara lain masker bedah sebanyak 24.518.219 unit, APD (gown, pakaian hazmat) 5.855.774 juta unit, masker N95 6.097.935 unit, face shield 156.102 unit, medical gloves 1.027.980 unit, portable ventilator 1.246 unit, rapid test 1.175.250 unit, reagen PCR 3,9 juta unit.
’’Banyaknya jumlah alat material kesehatan yang sudah didistribusikan ke berbagai daerah merupakan upaya pemerintah dalam menangani Covid-19,’’ tegasnya.
Menurut Prof Wiku, alat kesehatan merupakan modal bagi daerah untuk semakin dapat memasifkan 3T. Satgas juga meminta kepada seluruh daerah agar dapat memaksimalkan alat kesehatan yang sudah didistribusikan, segera koordinasi ke pusat, baik satgas, atau Kemenkes apabila menmukan kendala agar segera dicari jalan keluarnya.
’’Kepada satgas daerah, kami mohon ketersediaannya untuk memonitor ketersediaan dan cadangan almatkes di masing masing daerah, jangan sampai layanan kesehatan terhambat akibat kurangnya ketersediaan alkes,’’tuturnya. (irfan/irm/jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post