Kamis, 28 Januari 2021
24 °c
Tangerang
25 ° Kam
26 ° Jum
26 ° Sab
26 ° Ming
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Satelit News
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • Indeks
  • EpaperBaru
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • Indeks
  • EpaperBaru
Satelit News

Tak Jamin Bank Banten Sehat, Pengamat Ekonomi ‘Ingatkan’ Pemprov

RedHendro
24 November 2020
Rubrik Banten Region, Pemprov Banten
Tak Jamin Bank Banten Sehat, Pengamat Ekonomi ‘Ingatkan’ Pemprov

ILUSTRASI. (ISTIMEWA)

SATELITNEWS.ID, SERANG–Kas daerah (Kasda) Pemprov Banten sebesar Rp1,551 Triliun  yang  telah resmi dikonversi  menjadi penyertaan modal Bank Banten (BB), dianggap tidak mampu membuat bank plat merah tersebut menjadi sehat. Apalagi, hingga saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum mencabut status BB dari Bank Dalam Pengawasan Khusus (BDPK).

Pengamat Ekonomi  dari Institute For Development of Economic and Finance (Indef)  Nailul Huda, Senin (23/11) mengungkapkan, melihat peliknya permasalahan yang terjadi pada BB, sebesar apapun modal yang ditambahkan oleh Pemprov Banten, tidak akan membuat bank tersebut menjadi baik.

“Jadi bagi saya cerita tentang Bank Banten ini akan berakhir ketika dijual. Selama masih berdiri dengan bantuan Pemprov Banten, maka masalah akan tetap muncul,” kata Huda (biasa Nailul Huda disapa, red).

Ia menjelaskan, adanya keinginan keras dari pihak-pihak terkait termasuk DPRD Banten agar diberikan suntikan dana oleh pemprov berupa penyertaan modal dari kasda Rp1,551 triliun, semata-mata hanya untuk memuaskan kepentingan segelintir orang saja.

“PT BGD (Banten Global Development) selaku induk Bank Banten sudah menjadi perusahaan zombie yang tidak menghasilkan namun memakan uang dari Pemprov Banten melalui penanaman modal daerah ke PT BGD. Kenapa Bapak DPRD terhormat memaksakan ada penambahan modal ke PT BGD? Alasannya tentu saja ada “kolega” mereka yang masih bermain di sana. Alasan Bank Banten menjadi tameng mereka,” ungkapnya.

BacaJuga:

Komisi IV DPRD Kabupaten Serang Angkat Bicara

Kalangan Pengusaha Yakin Peluang Usaha Cerah di 2021

2.500 KPM Ditargetkan Lulus Program Jamsosratu

Dana Hibah untuk Hotel Cair Bulan Ini

Paripurna HUT Kota Tangsel, Fokus Bangkitkan Perekonomian

HMTL Unbaja Dorong Pembangunan Berkelanjutan

Adapun salah seorang nasabah BB yang juga masyarakat Banten (moch Ojat Sudrajat), telah mengajukan permohonan resmi kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar melakukan audit investigasi terhadap kredit macet atau Non Perform Loans (NPL) eks Bank Pundi Rp1,6 triliun dan tahun 2019 sebesar Rp188 miliar dikatakan Huda, langkah tersebut tidak berpengaruh besar, menginggat lingkaran kekuasaan di pemprov.

“Saya rasa pelaporan ke BPK bisa bermanfaat namun tidak signifkan mengingat ya kekuasaan Banten ya masih itu-itu juga. Sangat sulit untuk bisa menembus politik kotor di BUMD Banten,” ujar dia.

“Kalau saya pribadi lebih setuju Bank Banten dan PT BGD dibubarkan saja, dan bentuk sebuah perusahaan BUMD yang profesional dan kompeten. Tidak masalah provinsi ini tidak punya Bank Daerah. Sekarang punya pun sudah menjadi perusahaan zombie,” sambungnya.

Komisaris PT BGD, Razid Chaniago dihubungi melalui sambungan telponnya menjelaskan, saat ini dana kasda pemprov yang telah dikonversi menjadi penyertaan moda telah masuk ke rekening BB. “Betul,  hari Jumat pekan lalu oleh Bendahara Umum Pemprov Banten (Rina Dewiyanti) kasda Rp1,551 triliun ditransfer ke BGD. Dan sesuai amanat Perda Nomor 1 tahun 2020 tentang penambahan modal BB, begitu masuk ke BGD, sihari itu juga langsung ditransfer ke Bank Banten,” ujarnya.

PT BGD selaku pemegang saham pengendali (PSP) BB mengaku tak mengetahui alasan  Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) selaku pemegang saham pengendali terakhir (PSPT) mencairkan dana Rp1,551 triliun. Akan tetapi pihaknya sudah memberi gambaran kepada WH terkait dengan resiko yang terjadi seperti akan menyasar kepada perbuatan melawan hukum kepada gubernur yang saat menjabat (WH, red) maupun gubernur sebelumnya, Rano Karno.

“Kami selaku induk perusahaan Bank Banten, bukannya menghambat penyehatan bank. Tapi yang kami lakukan adalah kehati-hatian.  Sehubungan apa yang menjadi pertimbangan PSPT (WH) memprosesnya konversi kas daerah buat penyehatan Bank Banten saya tidak tahu. Tentunya PSPT yang lebih tahu,” ungkapnya.

Selain berdampak pada perbuatan hukum, ada hal lainnya  harus menjadi perhatian bersama, baik PSPT maupun DPRD Banten. “Kan ada empat point yang diminta oleh OJK kepada Bank Banten yakni, likuiditas, penambahan modal, kredit macet dan penguatan managemen. Sedangkan permasalahan pokok Bank Banten adalah likuiditas. Ini jadi kekhawatiran kami. Karena dengan adanya tambahan modal, belum tentu masalah pokoknya dapat selesai. Karena kami juga tidak tahu apakah Rp1,551 trilliun uangnya, ada apa nggak,” ujarnya.

Sementara itu, menyikapi rencana right issue atau penjualan saham baru oleh BB sebanyak 60.820. 296. 083 lembar pada bulan Desember mendatang melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan harga Rp50 sampai Rp500 per lembar, Razid berharap rencana tersebut  berjalan dengan baik. Namun pihaknya masih meragukan adanya investor dari Negeri Jiran, Malaysia tertarik membeli saham BB tersebut.

“Kami berharap right issue berjalan sukses dan Bank Banten menjadi sehat. Tapi kalau dari penjelasan Ketua Komisi III DPRD Banten (Gembong R Sumedi) yang menyebutkan bahwa pengurus Bank Banten selalu menyebut-nyebut akan ada investor dari Malaysia, tapi kenyataannya sampai sekarang belum ada bukti nyatanya, tentunya kami juga masih ragu, apakah benar ada investor dari Malaysia yang tertarik membeli saham Bank Banten, sedangkan kondisi perekonomian saat ini tidak baik karena Covid-19. Dan tambahan modal Rp1,551 triliun (konversi kasda Pemprov Banten) itu hanya peningkatan CAR. Sedangkan likuditasnya dari investor,” ungkapnya.

Plt Komisaris Utama Bank Banten, Media Warman dihubungi melalui telpon genggamnya mengungkapkan, investor dari Malaysia  benar adanya, dan telah membuka rekening di Bank Mandiri. Bahkan, sebelum akhir Desember dana investor tersebut sudah ada.

“Sekarang sedang ada persiapan verifikasi dana investor oleh Bank Indonesia. Tanggal 25 atau tanggal 30 November sudah ada di Indonesia,” ujarnya.

Direktur Utama Bank Banten,Fahmi Bagus Mahesa melalui  rilisnya menjelaskan, Bank Banten berhasil mendapatkan Dana Setoran Modal (DSM) dari Provinsi Banten melalui PT BGD. Tambahan modal tersebut

berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 tahun 2013 tentang Penambahan Penyertaan Modal Ke Dalam Modal Saham Perseroan Terbatas Banten Global Development untuk Pembentukan Bank Pembangunan Daerah Banten sebesar Rp1,551 triliun dengan memperhatikan Peraturan No.32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

“Dengan dukungan serta kepercayaan penuh yang telah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Banten sebagai PSPT serta seluruh pemangku kepentingan lainnya, ini adalah amanah yang mesti dipertanggungjawabkan dan menjadi sebuah komitmen serta semangat Perseroan untuk bangkit membangun bank kebanggaan masyarakat Banten semakin maju serta dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh nasabah,” jelas Fahmi.

Pemerintah Provinsi Banten selaku PSPT Bank Banten, berkeinginan untuk mengoptimalkan kontribusi BB selaku lembaga intermediasi keuangan yang memiliki peranan penting dalam perekonomian di Provinsi Banten. Dengan tercatatnya BB sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang telah memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, maka  lanjut Fahmi, langkah selanjutnya dari BB guna memenuhi harapan segenap pemangku kepentingan adalah melakukan transformasi digital dan peningkatan layanan sebagai Bank Devisa.

“Sebagai perusahaan terbuka dan diregulasi dengan ketat, selanjutnya, setelah penyertaan modal ini tercukupi kami optimis Bank Banten dapat terus bertumbuh secara berkesinambungan dalam rangka penciptaan nilai tambah bagi segenap pemangku kepentingan. Dengan demikian, Bank Banten diharapkan dapat secara langsung memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah Provinsi Banten beserta kota dan kabupaten di Provinsi Banten sebagai bagian penting dalam skema efek pengganda perekonomian daerah,” tutup Fahmi. (rus/bnn)

Tags: ekonomikas daerahpemprov banten
ShareTweetKirimShareShareSharePin1

Diskusi tentang ini post

Berita Terkait

Bupati Irna Awasi Penyuntikan Vaksin Covid-19 Bagi Tenaga Kesehatan

Bupati Irna Awasi Penyuntikan Vaksin Covid-19 Bagi Tenaga Kesehatan

27 Januari 2021
Ditinggal ke Kebun, Rumah Seorang Warga di Cimanggu Ludes Terbakar

Ditinggal ke Kebun, Rumah Seorang Warga di Cimanggu Ludes Terbakar

27 Januari 2021
Tangani Sampah, Pemkab Pandeglang Bentuk Tim Gabungan

Tangani Sampah, Pemkab Pandeglang Bentuk Tim Gabungan

27 Januari 2021
Kades Girijaya Siap Divaksin Pertama

Kades Girijaya Siap Divaksin Pertama

27 Januari 2021
Irigasi Meluap, Banjir Mulai Melanda, Puluhan KK di Pontang Terdampak

Irigasi Meluap, Banjir Mulai Melanda, Puluhan KK di Pontang Terdampak

27 Januari 2021
Pengawasan Limbah Industri di Kabupaten Serang Belum Maksimal

Pengawasan Limbah Industri di Kabupaten Serang Belum Maksimal

27 Januari 2021
Pembangunan Puspemkab Serang Segera Dimulai

Pembangunan Puspemkab Serang Segera Dimulai

27 Januari 2021
Rp 4 Miliar Untuk 20 Ponpes Salafi, Berupa Pembangunan Sarana

Rp 4 Miliar Untuk 20 Ponpes Salafi, Berupa Pembangunan Sarana

27 Januari 2021
Pemkab Lebak Isyaratkan Kembali Terapkan PSBB

Pemkab Lebak Isyaratkan Kembali Terapkan PSBB

27 Januari 2021
Polisi Amankan Ribuan Obat Tanpa Izin Edar di Rangkasbitung

Polisi Amankan Ribuan Obat Tanpa Izin Edar di Rangkasbitung

27 Januari 2021

Terkini

Sanksi Lebih Tegas, Siapkan Denda Sebesar Rp5 Juta

Sanksi Lebih Tegas, Siapkan Denda Sebesar Rp5 Juta

27 Januari 2021
10 Kali Gasak Motor, 4 Pelaku Ditangkap, 2 Orang Diantaranya Residivis

10 Kali Gasak Motor, 4 Pelaku Ditangkap, 2 Orang Diantaranya Residivis

27 Januari 2021
Lapak Bakal Dibongkar, Pedagang Situ Cipondoh Pasrah

Lapak Bakal Dibongkar, Pedagang Situ Cipondoh Pasrah

27 Januari 2021
Satpol PP Kota Tangsel Segel Reklame dan Proyek Perumahan

Satpol PP Kota Tangsel Segel Reklame dan Proyek Perumahan

27 Januari 2021
Pengcab Pertina Kabupaten Tangerang Orbitkan Lima Petinju Junior

Pengcab Pertina Kabupaten Tangerang Orbitkan Lima Petinju Junior

27 Januari 2021

  • Tentang
  • Privacy
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

© 2020 SatelitNews - All Rights Reserved.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • Indeks
  • Epaper

© 2020 Copyright Satelit News. All Rights Reserved.

Selamat datang kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password Yang Terlupakan?

Buat Akun Baru!

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua bidang yang diperlukan. Log In

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Log In

Add New Playlist