SATELITNEWS.ID, SERANG–Pemkot Serang memproyeksikan anggaran untuk menata Masjid Ats-Tsauroh sebagai Masjid Agung sebesar Rp60 Miliar. Namun dalam pelaksanaannya, anggaran tersebut akan dikucurkan secara bertahap.
Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa Masjid Agung Ats-Tsauroh telah ditetapkan sebagai Masjid Agung oleh Pemkot Serang. Penetapan tersebut usai pelimpahan pengelolaan Masjid Ats-Tsauroh dari yayasan kepada Pemkot Serang pada 2019 lalu.
“Perlu saya sampaikan bahwa kenapa Ats-Tsauroh ini disebut Masjid Agung. Yang pertama, sudah ada SK Bupati terdahulu tahun 2005, itu penetapannya Masjid Agung. Kemudian yang keduanya, Pemkot Serang menerima penyerahan Masjid Agung ini pada tahun 2019,” ujar Syafrudin usai agenda Halaqah, Selasa (17/11).
Menurutnya, usai dilimpahkan kepada Pemkot Serang, maka seharusnya pada 2020 ini Masjid Ats-Tsauroh sudah menjadi tanggungjawab Pemkot Serang. Akan tetapi, karena adanya pandemi maka Pemkot Serang baru bisa mengelola masjid itu pada 2021 mendatang.
“Selain penataan Masjid Agungnya, baik luar maupun dalamnya, kemudian juga termasuk membayar karyawan. Karena karyawan selama ini tidak ada yang gaji,” ungkapnya.
Maka dari itu, berbagai program penataan Masjid Agung telah direncanakan oleh Pemkot Serang. Penataan tersebut berkaitan dengan kondisi masjid maupun lingkungan sekitar masjid. “Karena juga keadaannya memprihatinkan baik dari sisi kenyamanan orang ibadah maupun dari sisi-sisi yang lain. Terutama taman yang ada di wilayah Masjid Agung itu tidak tertata sama sekali dan keadaannya kumuh,” ucapnya.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Pemkot Serang telah memproyeksikan anggaran penataan Masjid Agung sebesar Rp60 miliar. Syafrudin mengatakan, anggaran itu akan direalisasikan secara bertahap sesuai kemampuan Pemkot Serang. “Semampunya dulu. Mungkin Rp20 miliar atau Rp15 miliar dulu atau yah itu nanti teknis ke dinas PU. Itu mungkin semuanya kita jamah, artinya kita laksanakan. Akan tetapi belum secara keseluruhan,” jelasnya.
Sedangkan prioritas pembangunan di awal penataan yakni perbaikan fasilitas Masjid Agung, seperti perbaikan fasilitas wudu yang saat ini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. “Tempat wudu itu, disamping airnya tidak ada kadang-kadang, kemudian tempatnya juga licin. Tempatnya juga kumuh, jadi mungkin menjadi prioritas. Selanjutnya yakni Islamic Center yang ada di Masjid Ats-Tsauroh, akan dipindahkan ke bawah,” terangnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kota Serang, M. Ridwan, mengatakan bahwa agar visi misi Walikota Serang itu segera terealisasikan, perlu adanya perhatian bagi bangunan di sekitar Masjid Ats-Tsauroh seperti Islamic Center, futsal serta ruko yang harus diselesaikan.
“Kalau itu dibongkar saja, itu akan menjadi jelek juga. Akhirnya kan kita harus membangun landscaping-nya. Kami tadi menyampaikan konsep-konsep penataan dan scaping Masjid Ats-Tsauroh,” jelasnya.
Konsep yang disampaikan antara lain meliputi halaman masjid, kemudian bangunan sementara yang ada di bagian atas, akan dipindahkan ke basement. Sehingga keberadaan Masjid Agung bisa terlihat dari pinggir jalan.
“Pembahasan anggaran sudah ada, tahun 2021 kurang lebih Rp20 miliar. Pak Walikota berkeinginan, konsep pembangunannya multiyears, kalau sekarang tahun 2021 Rp20 miliar, mungkin nanti sisanya 2022,” tandasnya. (dzh/bnn)
Diskusi tentang ini post