SATELITNEWS.ID, TANGERANG–Tidak semua rakyat Indonesia yang berjumlah sekitar 270 juta jiwa akan diberikan vaksin secara gratis. Pemerintah hanya akan memberikan vaksin Covid-19 kepada 60 juta orang secara cuma-cuma. Sisanya akan vaksin secara mandiri atau tidak menggunakan dana pemerintah. Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
“Rapat kemarin (dengan Presiden Jokowi) menetapkan bahwa yang betul-betul jadi target diberi vaksin gratis itu sekitar 60 juta. Ada vaksin mandiri. Vaksin mandiri artinya membiayai sendiri terutama dari perusahaan (Bio Farma dan mitra),” ujar Muhadjir di kantornya, Kamis (12/11).
Adapun yang diutamakan dalam pemberian vaksin gratis adalah tenaga kesehatan, khususnya yang berhubungan kontak langsung dengan pasien penderita Covid-19.
“Nanti yang diutamakan tenaga kesehatan, tenaga kesehatan pun yang memang betul-betul kontak langsung dengan pasien,” terang dia.
Ia pun mengungkapkan alasan tidak semua penduduk diberikan vaksin. Pasalnya, berdasarkan World Health Organization (WHO), persentase 70 persen cukup untuk bisa menerapkan herd immunity.
“Dalam arti memang dari total penduduk terpapar Covid, tapi untuk Indonesia kan tidak seluruh wilayah dinyatakan merah, artinya tidak semuanya terpapar,” kata Muhadjir.
Namun tentunya semua hal itu akan dikaji terlebih dahulu oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), apakah 60 juta cukup atau tidak untuk menerapkan herd immunity. “Nanti akan dipelajari, terutama oleh Kemenkes, berapa sih kelayakan Indonesia dan wilayah mana yang harus diperhatikan,” ucapnya.
Selain itu, berdasarkan survei Populi Center, terdapat 40 persen masyarakat yang tidak mau melakukan vaksinasi Covid-19. Kata Menko hal itu wajar dan butuh sosialisasi.
“Itu kan perlu waktu, pasti nanti ada proses sosialisasikan. Semua masih disiapkan. Presiden sudah mengatakan tidak boleh tergesa-gesa. Memang harus cepat tapi tidak boleh tergesa-gesa karena itu nanti mereka yang belum siap ya ditunggu sampai siap. Ada penyadaran, ada waktunya,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspademi menjelaskan pelaksanaan vaksinisasi di Kota Tangerang akan dipercepat. Yang mulanya akan dilaksanakan pada Januari 2021 namun dipercepat menjadi Desember 2020.
“Jatahnya itu sasarannya tenaga kesehatan , TNI, POLRI, Satpol PP itu sekitar 3.000-an di Kota Tangerang. Usianya itu 18 sampai 58 tahun,” kata Liza.
Namun vaksinisasi akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama difokuskan bagi garda terdepan. Seperti tenaga kesehatan, TNI dan Polri. Baru kemudian masyarakat.
“Itu kan mereka ada gelombang. Ini gelombang pertama. Karena sebenarnya yang mau diimunisasi sekitar 1.170.000an orang,” pungkas Liza. (irfan/jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post