SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Satu gedung di rumah singgah Hotel Yasmin Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang yang baru dioperasikan enam hari lalu telah penuh, Selasa (22/9). Sebanyak 126 orang tanpa gejala (OTG) sedang menjalani perawatan di hotel tersebut. Pemkab Tangerang akan membuka satu tower lagi untuk menampung OTG yang belum dirawat.
Penanggung Jawab Pelayanan Rumah Singgah Covid-19 Kabupaten Tangerang, Mukhlis menjelaskan rumah singgah Hotel Yasmin memiliki dua gedung dengan jumlah kamar total sebanyak 240 kamar. Hingga Selasa (22/9), sebanyak 126 OTG sudah memenuhi gedung pertama yang dioperasikan.
Menurut Mukhlis, saat ini Pemerintah Kabupaten Tangerang sedang mempersiapkan untuk membuka tower dua. Pasalnya, dikawatirkan, pasien akan bertambah.
“Satu gedung sudah penuh. Masih ada satu lagi yang kemungkinan akan dibuka besok,”ungkap Mukhlis, kemarin.
Selain hotel Yasmin, Pemkab Tangerang juga mempunyai rencana untuk mengoperasikan rumah singgah di gedung Diklat Kitri Bhakti. Namun, kata Mukhlis, rencana tersebut belum akan direalisasikan.
Kapasitas hampir penuh juga terjadi di RSU Kabupaten Tangerang. Humas RSU Kabupaten Tangerang Rifki mengatakan sebanyak 51 pasien Covid-19 sedang dirawat di rumah sakit tersebut. Sementara, kata Rifki, RSU Kabupaten Tangerang hanya memiliki 54 bed atau tempat tidur bagi pasien penyakit yang disebabkan virus korona jenis baru tersebut.
“Pasien ada 51 orang, bed yang tersedia ada 54 saja, ” katanya.
Rifki menambahkan apabila pasien membludak, RSU Kabupaten Tangerang bisa menambah tempat tidur hingga mencapai 81 unit. Namun apabila masih kurang maka RSU akan merujuk ke RS lain.
“Kalau diperlukan, bisa ditambah menjadi 81 bed, ” jelasnya.
Berdasarkan data yang dilansir covid19.tangerangkab.go.id kemarin, kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi sebanyak 1.290. Sebanyak 120 orang diisolasi, 75 dirawat, 1.059 sembuh dan 36 meninggal dunia. Sebanyak 31 pasien suspek masih dalam perawatan.
Di Kota Tangerang Selatan, Rumah Lawan Covid-19 (RLC) yang merawat orang tanpa gejala kemarin berhasil memulangkan 30 pasien. Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menghadiri kegiatan pemulangan pasien tersebut di RLC, Ciater, Serpong.
Airin menjelaskan bahwa pasien yang sudah berhasil sembuh harus mampu menjadi inspirasi pasien yang masih dalam proses penyembuhan. ”Juga menjadi insipirasi bagi masyarakat yang masih sehat,” kata Airin.
Airin menambahkan, nantinya, ketika sudah sampai rumah, pasien yang sudah sembuh ini harus menginformasikan kepada seluruh orang di lingkungannya. Apa saja yang menyebabkan seseorang memungkinkan tertular Covid-19.
Ibu dua anak itu berpesan kepada seluruh pasien yang sudah sembuh agar tetap bisa menjaga kesehatannya di rumah. Sebab tidak ada jaminan bagi setiap orang yang sudah pernah terinfeksi virus ini tidak terjangkit lagi.
”Itu tergantung dari diri kita. Dan sampaikan kepada masyarakat, nggak usah panik, nggak usah gimana-gimana. Yang penting bagaimana kita untuk tetap disiplin, memenuhi seluruh protokol kesehatan,” kata Airin.
Kemudian, ditambahkan juga bahwa sekarang pemerintah terus berusaha untuk menekan penyebaran penularan Covid-19. Yaitu dari hulu ke hilir. Dimana pelayanan kesehatan akan terus ditingkatkan.
”Kemudian, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam penekanan penularan Covid-19 dengan cara disiplin. Memastikan bahwa lingkungannya bisa bersih, kemudian menggunakan masker. Serta menerapkan protokol kesehatan,” kata Airin.
Dia berharap, masyarakat bisa lebih meningkatkan kesadarannya dalam menjaga lingkungan. Sebab dengan begitu, upaya pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19 bisa berhasil.
Koordinator RLC Kota Tangsel, Suhara Manullang mengatakan, pemulangan puluhan orang tersebut menciptakan rekor baru bagi rumah karantina penanganan Covid-19 tersebut. Sebab sejak dioperasikan pada 16 April 2020 hingga saat ini, rekor terbanyak kepulangan para pasien tercatat sebanyak 16 orang.
“Kita bersyukur pada hari Selasa Rumah Lawan Covid memulangkan 30 orang dan ini yang terbanyak sebelumnya ada 16 orang,” kata Suhara.
Adapun kepulangan puluhan orang itu berimbas kepada berkurangnya pasien yang sedang menjalani masa perawatan dan isolasi di RLC Kota Tangsel. “Jadi keseluruhan dari mulai berdiri Rumah Lawan Covid diresmikan oleh Ibu Walikota Tangerang Selatan ada 430 orang yang kami rawat. Kemudian yang sudah pulang termasuk 30 orang ini ada 328 orang,” ujar Suhara.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Banten menyiapkan tiga gedung di kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) untuk tempat isolasi pasien Covid-19. Gedung itu akan dioperasikan jika pasien di wilayah Banten tidak bisa ditampung oleh rumah sakit.
Gedung yang disiapkan memiliki empat lantai. Saat ini masih proses penyelesaian. Sebagian besar bangunan sudah selesai dibangun namun ada beberapa pegawai yang masih bekerja. Wahidin menjelaskan bangunan ini sebelumnya direncanakan bakal digunakan untuk kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) jika sudah selesai.
“Masih kosong ada 3 gedung, mudah-mudahan ini jangan sampai dioperasionalkan. Berharap kasus covid-19 di Banten turun,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, Selasa (22/9).
Sementara meski ada lonjakan jumlah kasus positif, Wahidin menjelaskan, di RSUD Banten sejauh ini masih bisa menampung pasien yang dirawat di sana.
“Pemprov Banten kembali menjadikan RS ini sebagai rujukan untuk covid-19 dengan kapasitas 250 tempat tidur. Kita kembalikan fungsinya jadi rujukan (covid-19), jangan harapin penuh, tapi naik memang dibandingkan sebelumnya,” ungkapnya.
Di Kota Tangerang, ketersediaan tempat tidur (bed) bagi pasien Covid-19 di 31 rumah sakit kian menipis. Saat ini, sekitar 73,06 persen tempat tidur untuk pasien Covid-19 sudah terisi.
“Seiring meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kota Tangerang selama September, kebutuhan tempat tidur pasien di RS mengalami peningkatan. Kita lakukan penambahan fasilitas sebagai langkah antisipasi,” kata Wali Kota Arief R Wismansyah, Senin (21/9) lalu.
Arief mengatakan berbagai langkah pun dilakukan Pemerintah Kota Tangerang untuk memenuhi kebutuhan fasilitas ruang isolasi. Jumlah ruang isolasi bagi pasien COVID-19 di Kota Tangerang ada 437 ruangan dengan tempat tidur pasien sebanyak 3.102 unit yang tersebar di berbagai rumah sakit di Kota Tangerang. Pemerintah Kota Tangerang akan menambah kapasitas tempat tidur yang berada di Puskesmas rujukan dan RSUD Kota Tangerang untuk pasien Covid-19.
Di RSUD Kota Tangerang saat ini terdapat 48 tempat tidur untuk pasien Covid-19, sedangkan di puskesmas rujukan ada 60 unit tempat tidur. Jumlah tenaga kesehatan di Kota Tangerang sebanyak 15.763 orang, sedangkan untuk tenaga kesehatan ASN dan THL di lingkungan pemkot setempat sebanyak 1.810 orang. (alfian/bnn /gatot)
Diskusi tentang ini post