SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Milad dan Wisuda TKQ ke-27 dan SD Islam Tarbiyatul Mubtadiin (SDI Tarmub) ke-10 berlangsung sederhana dan khidmat, di tengah penerapan protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Tarmub, Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Sabtu (11/7). Pada wisuda kali ini, SDI Tarmub meluluskan 71 orang siswa. Diantaranya ada siswa yang memiliki prestasi di bidang akademik.
Kepala SDI Tarmub, H. Muhamad Ani Sam’ani mengatakan, pada tahun ini SDI Tarmub mewisuda 71 siswa yang terdiri dari 35 laki-laki dan 36 perempuan. Menurutnya, meski digelar secara sederhana dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat, namun prosesi wisuda tetap berjalan khidmat dengan kehadiran orang tua murid.
“Alhamdulillah, ada lulusan terbaik tahun ini yaitu Muhammad Fiqry Alfarizi, anak dari Bapak Irfan Ferdiyansyah dan Ibu Ngilmiyah. Dia siswa kelas 6A, dari Perum Graha Cibadak,” ujarnya kepada Satelit News.
Lanjut Ani Sam’ani, selain itu ada juga tahfidz terbaik bernama Dzulfa Destrimiani, anak dari Bapak Suyoto dan Ibu Istiqomah. Kata dia, Dzulfa memiliki hafalan yang cukup banyak dibandingkan yang lainnya, yakni juz 30, Surat Ar Rahman, Surat Al Waqiah, Surat Al Mulk, Surat Al Qolam, Surat Al Jumuah, Surat Al Mursalat, dan Surat Yasin.
“Untuk juz 30 memang wajib bagi siswa SDI Tarmub sampai dia lulus. Namun ada yang melebihi target juga. Kami juga menyediakan guru tahfidz, meskipun bukan program khusus sekolah kami,” jelasnya.
Sebagai kepala sekolah, pihaknya berharap segera ada kabar baik dari Kementerian Pendidikan dan Dinas Pendidikan. Terkait kebijakan kegiatan belajar mengajar tatap muka yang belum diizinkan hingga kini. Menurutnya, ada banyak keterbatasan di sekolah dasar jika harus belajar melalui daring atau online. Khususnya bagi siswa kelas 1 dan 2, walaupun dibimbing orang tua.
“Kelas 3 keatasnya juga belum tentu tidak ada kendala. Meski secara umum mereka bisa mengikuti kegiatan pembelajaran melalui online. Tapi ada juga yang kedua orangtuanya bekerja, sehingga kegiatan pelaporan terpaksa dilakukan sore hari saat orangtuanya sudah pulang,” jelasnya.
Namun, pihaknya mengaku sudah menyiapkan sejumlah skema untuk menyikapi kondisi pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini. Seperti mengirim guru kelas sepekan satu atau dua kali ke rumah siswa kelas 1 dan 2. “Beberapa upaya juga sudah disiapkan, seperti mewajibkan pakai masker dan persiapan lainnya. Ya harapannya, cepat kembali normal kegiatan belajarnya,” tandasnya.
Katib Ma’had Tarmub, Ustadz Saefudin menambahkan, selain Wisuda dan Milad SDI Tarmub, juga ada Wisuda dan Milad TKQ Tamub. Menurutnya, proses wisuda berlangsung dalam 4 gelombang dalam satu hari. Dimulai dari TKQ, pada gelombang pertama. Kemudian pada gelombang kedua sampai keempat adalah siswa SDI Tarmub.
“Berbeda seperti biasanya, mengikuti protokol kesehatan. Proses ini hasil perumusan Yayasan Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin. Jadi siswa dan orang tua datang menggunakan mobil disemprot disinfektan terlebih dahulu. Kemudian harus cuci tangan, ukur suhu badan. Terus acara sebentar, langsung foto dan pulang. Bahkan orang tua dan siswa wajib pakai masker,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post